Orientasi Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Revisi

Berdasarkan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 Penyebab Utama kematian balita di Indonesia adalah masalah neonatus (asfiksia, BBLR dan Sepsis) dan masalah Infeksi (pneumonia dan diare serta malaria di daerah endemis).  Sebagian  besar penyebab kematian ini dapat dicegah dipelayanan kesehatan tingkat primer yang memberi pelayanan sesuai dengan standart MTBS.

Penerapan MTBS menekankan pada tiga komponen yakni 1) memperkuat sistem pelayanan kesehatan agar penanganan balita sakit lebih efektif, 2) meningkatkan kualitas pelayanan balita sakit serta 3) meningkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam hal perawatan balita sakit, deteksi dini serta pola pencarian pertolongan segera ke tenaga kesehatan. Management Terpadu Balita Sakit merupakan salah satu standart pelayanan kesehatan balita sakit dan bayi muda di pelayanan kesehatan primer. Penerapan pelayanan kesehatan anak sesuai standart MTBS sejalan dengan Undang-undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Permenkes no. 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak serta Standart Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota.

Kegiatan Oreintasi MTBS Revisi dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 28 Februari s.d 2 Maret 2016 di Hotel Oasis, Jln. Tgk. Imum Lueng Bata Banda Aceh, dengan jumlah peserta 24 orang, sasaran peserta masing-masing Kab/Kota mengirimkan 1 orang dokter/bidan yang telah mendapatan MTBS, sedangkan Narasumber berasal dari Kemeneterian Kesehatan RI. Seluruh Kegiatan Pelaksanaan Oreintasi MTBS Revisi dibebankan pada DIPA APBN Satker 03 Dinas Kesehatan Aceh Tahun Anggaran 2016.

Metode yang digunakan menggunakan Pedoman Peningkatan Penerapan MTBS Revisi Tahun 2015 dan Bagan MTBS yang terbaru, Peserta melakukan Stimulasi, Latihan dan Pembahasan Studi Kasus.

👁 5531 kali

Berita Terkait