Agar Terasa Manfaatnya, Ini Cara Sehat Minum Teh

Tips Minum Teh Yang Sehat
Tips Minum Teh Yang Sehat

(JAKARTA) -- Meminum teh setelah makan merupakan kebiasaan yang sudah sering dilakukan oleh banyak orang di Indonesia. Hal ini, karena teh memiliki rasa yang enak terlebih bila ditambahkan gula untuk membuatnya menjadi manis dan es batu yang memberikan kesegaran saat meminumnya. Teh pun memiliki aroma yang khas dengan harga terjangkau serta cukup mudah untuk membuatnya, sehingga teh menjadi minuman favorit yang selalu tersedia dibeberapa tempat makan baik itu warung maupun restoran.

Namun, terlalu sering atau terus menerus meminum teh terutama setelah sehabis makan tidak disarankan karena dapat menimbulkan beberapa efek samping yang kurang baik bagi kesehatan.

Dietisien dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita, Maudyana Nisa Pranindyasari S.Gz mengatakan meminum teh bisa memiliki efek positif atau memberikan manfaat bagi kesehatan jika diminum dengan benar dan teratur. Tetapi teh juga bisa memberikan efek negatif atau berdampak berbahaya untuk tubuh jika meminumnya secara berlebihan.

“Tinggal bagaimana cara mengonsumsinya agar nantinya bisa berdampak baik ataupun malah teh memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan kita,” Kata Maudyana dalam Talkshow Keluarga Sehat di Radio Kesehatan, di Jakarta.

Meminum teh setelah makan tetap bisa dilakukan asalkan cara mengonsumsinya benar. Menurut Maudyana, agar tetap aman sebaiknya diberikan jeda atau jarak antara waktu saat makan dengan meminum teh. Hal ini perlu dilakukan karena kandungan yang terdapat dalam teh dapat mempengaruhi penyerapan zat makanan tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh.

Berdasarkan Buku Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS Kementerian Kesehatan tahun 2018, Teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga bisa meningkatkan risiko kekuragan zat besi dalam tubuh hingga penyakit anemia karena defisiensi besi.

Maudyana menambahkan zat besi merupakan zat penyusun darah atau pendukung utama produksi sel darah merah yang bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, khususnya otak. Ketika penyerapan zat besi tidak maksimal, maka akan menyebabkan kepala terasa pusing  dan tubuh menjadi mudah lemas sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, kekurangan zat besi juga akan berdampak besar bagi ibu yang sedang hamil karena dapat memunculkan beragam risiko pada kehamilan dan janin, salah satunya bayi lahir dengan berat badan rendah. Sementara bagi ibu menyusui yang kekurangan zat besi akan selalu sering merasa lelah dan lemah sehingga pemberian ASI kepada bayi tidak optimal dan dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Untuk menghidari efek negatif tersebut, sangat perlu memberikan jeda antara makan dan minum teh. Maudyana menjelaskan waktu terbaik untuk mulai minum teh adalah sekitar tiga jam sampai empat jam setelah makan.

“Makanan itu ketika sampai di lambung butuh waktu dalam memprosesnya, dan untuk ke proses selanjutnya membutuhkan sekitar 3-4 jam setelahnya,” tambahnya.

Minum Es Teh Manis Terlalu Sering Picu Beragam Penyakit

Sangat banyak juga orang yang menyukai es teh manis apalagi diminum setelah makan. Bahkan orang - orang sering sekali meminum es teh manis setelah makan baso, padahal dengan menggabungkan kedua menu tersebut akan meningkatkan jumlah kalori yang terlalu banyak.

Maudyana menjelaskan bahwa asupan gula yang berlebih akan membuat kadar gula dalam darah meningkat sehingga bisa memicu beragam penyakit, salah satunya dapat mengantarkan seseorang terkena diabetes.

“Jika kita sering mengonsumsi es teh manis, maka juga akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif, misalnya diabetes melitus ataupun hipertensi,” jelasnya.

Es tes manis pada jenis tertentu sering juga ditemui mengandung natrium sehingga kemungkinan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau penyakit hipertensi jika terlalu sering mengonsumsinya.

Bagi pecinta minuman manis tersebut maka harus memperhatikan takaran gula dan garamnya. Dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula untuk satu orang dalam sehari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan per orang dan per hari (50 gram/orang/hari). Sementara anjuran konsumsi garam adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok the per orang per hari (5 gram/orang/hari).

Maudyana juga menyarankan dalam pemilihan minuman setelah makan dapat mengganti es teh manis dengan juas buah atau minuman jeruk yang kaya vitamin C karena dapat membantu penyerapan zat besi. Hal ini sangat tepat dijadikan pilihan setelah mengonsumsi makanan sumber hewani dikarenakan vitamin C dapat mengubah bentuk zat besi menjadi mudah diserap oleh tubuh.

Tips Meminum Teh Agar Tetap Bermanfaat Bagi Tubuh

Pertama, jangan konsumsi teh berbarengan dengan makanan yang tinggi kalori. Kebiasaan orang saat memimum teh harus ada teman minumnya. Maka, makanan untuk teman minum teh dapat diganti dengan yang rendah kalori, misalnya seperti sumber umbi-umbian atau biskuit kreker yang terbuat dari gandum. Namun, tetap lebih baik jika hanya mengonsumsi teh saja tanpa mengonsumsi makanan.

Kedua, lebih baik minum teh tawar yang tidak ditambahkan gula. Apalagi saat ini, banyak menu teh yang disediakan dengan beragam jenis rasa karena ditambahkan susu, boba, ataupun whipped cream. Sebaiknya minum teh tanpa harus ditambahkan campuran apapun untuk mendapatkan khasiatnya. Zat tanin pada teh tawar yang terasa pahit juga bisa memberikan efek astringen, yaitu membantu mengurangi kandungan air pada feses sehingga bisa menurunkan frekuensi buang air besar saat diare.

Ketiga, terbilang aman sebaiknya hanya dua gelas per hari untuk membatasi konsumsi kafein yang terkandung dalam teh, yaitu sebanyak 200 miligram (mg) agar terhindar dari meningkatnya asam lambung.

Terakhir, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu memberikan jeda waktu jika ingin mengonsumsi teh setelah makan. Ingat, beri batasan gula sesuai anjuran jika ingin mengonsumsinya dengan rasa manis dan dingin.

“Perubahan perilaku meminum teh yang tepat akan menghindarkan dari dampak negatif bagi Kesehatan atau mencegah munculnya beberapa penyakit yang tidak diinginkan,” tutupnya.

👁 48742 kali

Berita Terkait