Kunjungan Lapangan External Malaria Program Review 2016

Kunjungan lapangan external malaria program review 2016 bertujuan untuk me-review Program Malaria di Indonesia, dimana review terakhir dilakukan pada tahun 2011 yang lalu. 

Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan External Experts (WHO) dan National Expert dari Indonesia dan dibantu juga oleh UNICEF Indonesia.

Kegiatan ini merupakan lanjutan review tingkat pusat yang telah dilakukan pada tanggal 14-15 November 2016.

Setelah selesai review di tingkat Pemerintah Aceh pada tanggal 20-21 November 2016, dilanjutkan dengan review ke Kota Sabang (22-23 November 2016).

Hingga saat ini sudah 16 Kabupaten/Kota di wilayah Pemerintah Aceh yang telah mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria (dari 23 Kabupaten/Kota). Sertifikat terakhir diserahkan pada Hari Kesehatan Nasional ke 52 tahun 2016 yang lalu oleh Menteri Kesehatan RI dr. Nila Farid A. Moeloek  yang menyerahkan sertifikat Eliminasi Malaria kepada Bupati Aceh Barat Daya di Jakarta.

Tantangan yang dihadapi kedepan setelah mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria (memasuki fase pemeliharaan) adalah mempertahankan sertifikat Eliminasi Malaria tersebut agar tidak muncul kembali kasus baru yang berasal dari daerah setempat (endogenus).

Hal ini dapat kita lakukan dengan mengaktifkan surveilans migrasi dimana kalau ada pendatang baru ke daerah kita yang mengalami demam, agar segera diambil sampel darahnya untuk diperiksa ada tidaknya plasmodium penyebab Malaria di dalam darah pendatang tersebut. Apabila positif segera diobati dengan tuntas.

Demikian juga bila ada penduduk Aceh yang berkunjung keluar Aceh (terutama bila yang dikunjungi adalah daerah endemis Malaria) dan kembali ke Aceh, bila mengalami demam juga diambil sampel darahnya untuk diperiksa secara mikroskopis, bila positif diobati tuntas sehingga tidak menjadi sumber infeksi kepada orang yang lain.

Selain itu kita juga perlu memastikan pengendalian tempat perindukan Anopheles sp, seperti lagun, rawa, kubangan, selokan/drainase sehingga tidak menjadi tempat perindukan Anopheles sp.

Bila airnya tergenang sepanjang tahun, dapat dimasukkan ikan yang bernilai ekonomis seperti nila, mujair, ikan mas atau jenis ikan lainnya yang sesuai dengan tempat perindukannya.

Bila genangan tersebut kecil, dapat ditimbun atau air genangannya dialirkan sehingga tidak menjadi tempat perindukan. Tidur malam hari didalam kelambu berinsektisida juga dapat mencegah dari penularan Malaria.

Selain itu, bila mempunyai kebiasaan keluar pada malam hari untuk minum kopi, agar menggunakan baju lengan panjang sehingga dapat menghindari digigit nyamuk.

AYO BERSAMA KITA BEBASKAN INDONESIA DARI MALARIA. (Teuku Jamil)    

👁 393 kali

Berita Terkait