Mesin cuci adalah salah satu alat rumah tangga yang sangat membantu meringankan pekerjaan mencuci pakaian. Namun sering kali kita lupa mesin cuci juga perlu dirawat agar tetap bersih dan berfungsi optimal.
Membersihkan mesin cuci secara rutin tidak hanya membantu memperpanjang umur mesin, tetapi juga memastikan pakaian tetap higienis. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membersihkan mesin cuci Anda:
1. Bersihkan Tabung Mesin Cuci Secara Rutin
Tabung mesin cuci adalah bagian yang paling sering terpapar air dan detergen. Seiring waktu, residu detergen, kotoran dari pakaian, dan mineral dari air dapat menumpuk, menyebabkan bau tak sedap, bahkan mengurangi efisiensi pencucian.
Anda dapat membersihkan tabung mesin cuci dengan cara menjalankan mode pencucian kosong dengan air panas. Tambahkan 1 cangkir cuka putih ke dalam tabung untuk melarutkan kotoran dan membunuh bakteri. Setelah proses selesai, usap tabung dengan kain bersih untuk menghilangkan sisa residu.
Sharma dkk. dalam publikasi hasil penelitiannya dalam Journal of Cleaning Science pada 2020 menyebutkan cuka mengandung asam asetat yang efektif melarutkan mineral seperti kalsium dan magnesium dari air keras (hard water) serta membunuh mikroorganisme.
2. Perhatikan Filter Mesin Cuci
Filter adalah komponen penting yang berfungsi menyaring kotoran dari air cucian. Jika filter tersumbat, kinerja mesin cuci dapat terganggu. Anda dapat membersihkan filter mesin cuci dengan terlebih dahulu melepaskan filter sesuai petunjuk manual. Lalu, bilaslah filter dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa kotoran atau benang yang menempel. Gunakan sikat kecil jika ada kotoran yang membandel. Membersihkan filter membantu menjaga aliran air yang optimal, sehingga mesin cuci dapat beroperasi dengan efisien.
3. Cek dan Bersihkan Lubang Sumber Air dan Laci Dispenser Detergen
Lubang tempat memasukkan air dan laci dispenser detergen untuk mencuci sering kali menjadi tempat tumbuhnya jamur karena kelembapan. Jamur tidak hanya dapat mengeluarkan bau tak sedap, tetapi juga dapat mencemari pakaian yang dicuci. Studi oleh Smith dkk. pada 2018 dalam Indoor Environmental Journal menunjukkan lingkungan lembap pada mesin cuci dapat mendukung pertumbuhan jamur seperti Aspergillus dan Penicillium, yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
Anda dapat membersihkan area lubang sumber air dan laci dispenser detergen dengan cara memberikan air hangat dan dicampur sedikit sabun. Gunakan sikat gigi bekas untuk membersihkan area sekitar mulut lubang sumber air dan laci dispenser detergen pada mesin cuci.
4. Periksa dan Bersihkan Karet Pintu (Seal Gasket)
Untuk mesin cuci bukaan depan, seal gasket atau karet pintu adalah area yang sering menjadi sarang kotoran, rambut, dan jamur. Cara membersihkannya adalah dengan menggunakan kain lembap yang dicelupkan ke dalam larutan cuka atau pembersih antibakteri. Lalu, bersihkan karet pintu, terutama bagian lipatan yang sulit dijangkau. Biarkan pintu mesin cuci terbuka setelah digunakan untuk mengurangi kelembapan. Menjaga area ini tetap kering dapat mencegah pertumbuhan jamur yang sering menjadi penyebab bau tidak sedap.
5. Gunakan Detergen Sesuai Takaran
Terlalu banyak detergen dapat meninggalkan residu di dalam mesin cuci, yang lama-kelamaan dapat menyumbat bagian dalam mesin. Studi oleh Brown dkk. (2019) yang dipublikasikan di Household Appliances Review menunjukkan residu detergen yang berlebihan dapat mengurangi efisiensi pencucian dan menciptakan lapisan lengket yang sulit dibersihkan. Oleh karena itu, gunakan detergen sesuai dengan anjuran produsen, sesuai kapasitas mesin cuci Anda. Pilih detergen yang diformulasikan untuk mesin cuci, terutama jika Anda menggunakan mesin cuci bukaan depan.
6. Lakukan "Pembersihan Dalam" atau Deep Cleaning Secara Berkala
Mesin cuci modern sering dilengkapi dengan fitur “pembersihan tabung” (tube clean). Fungsi ini dirancang untuk membersihkan bagian dalam mesin cuci secara menyeluruh. Anda dapat mengaktifkan fungsi pembersihan tabung sesuai petunjuk. Tambahkan produk pembersih khusus mesin cuci atau campuran cuka dan soda kue. Sharma dkk., dalam Journal of Cleaning Science pada 2020 menerangkan soda kue (natrium bikarbonat) membantu mengangkat kotoran dan menetralkan bau, sedangkan cuka berperan sebagai antibakteri alami.
7. Jaga Ventilasi dan Lingkungan Mesin Cuci
Mesin cuci yang ditempatkan di area lembap atau tanpa ventilasi yang baik lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur dan karat. Oleh karena itu, tempatkan mesin cuci di area yang memiliki ventilasi udara yang cukup. Hindari meletakkan benda berat di atas mesin cuci untuk mencegah kerusakan struktural.
8. Sekali Waktu Gunakan Air Panas untuk Mencuci
Mencuci dengan air panas (82-100°C) secara berkala dapat membantu membunuh bakteri dan jamur yang mungkin berkembang biak di mesin cuci. Teknik pencucian merupakan faktor yang memengaruhi bilangan bakteri atau mikroorganisme pada peralatan. Teknik pencucian yang salah dapat meningkatkan resiko terpapar bakteri atau mikrooganisme. Teknik pencucian peralatan, menurut Kementerian Kesehatan, bisa melalui beberapa tahap, yaitu pemisahan kotoran, perendaman, pencucian, pembilasan dengan air bersih dan mengalir, perendaman dengan air kaporit, penirisan, perendaman dengan air panas 82-100°C, dan pengeringan. Teknik pencucian yang benar akan memberikan hasil akhir pencucian yang sehat. Namun jangan gunakan suhu tinggi untuk semua jenis pakaian, terutama yang berbahan sensitif seperti wol atau sutra.
Nah, merawat mesin cuci dengan membersihkannya secara rutin adalah investasi jangka panjang. Mesin yang bersih tidak hanya memberikan hasil pencucian yang maksimal tetapi juga lebih hemat energi dan tahan lama dalam penggunaan. Terapkan tip di atas secara berkala agar mesin cuci Anda tetap dalam kondisi prima.
👁 183 kali