Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (17/4/2018). Rapat tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan Aceh Sejahtera melalui percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), penurunan Stunting, Eliminasi Tuberculosis serta peningkatan cakupan imunisasi.Wagub Nova berpesan agar Rakerkesda kali ini bisa melahirkan rencana aksi yang nyata dan harus mampu menyusun program kerja yang terarah dan terfokus agar dapat menyelesaikan berbagai persoalan kesehatan tersebut. Nantinya, kita harapkan prevalensi berbagai penyakit berbahaya yang cukup tinggi di Aceh dapat diturunkan secara bertahap.
Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) se-Aceh di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (17/04/2018). Rakerkesda Aceh Tahun ini mengusung Tema Mewujudkan Aceh Seujahtera melalui percepatan Penurunan AKI dan AKB, Penurunan Stunting, Eliminasi Tuberculosis dan Peningkatan Cakupan Imunisasi. Dalam sambutannya, Nova Iriansyah mengajak para peserta raker kesda untuk berkontribusi dalam pertemuan tersebut, sehingga prevalensi berbagai penyakit berbahaya yang cukup tinggi di Aceh dapat diturunkan secara bertahap.
Dalam RPJM 2017-2022, kata Nova, program pembangunan kesehatan masyarakat termasuk salah satu yang diprioritaskan dalam lima tahun ke depan.
“Melalui program Aceh Seujahtera dan JKA Plus, kita bertekad memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Nova.
Nova mengatakan Pemerintah Aceh telah mengalokasikan dana lebih dari Rp890 miliar pada tahun 2018. Dana tersebut akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan empat rumah sakit regional, pembangunan pusat rehabilitasi psikososial, program JKA, dan peningkatan fasilitas alat-alat kesehatan.
“Kita berharap dengan terlaksananya program-program ini, pelayanan publik di bidang kesehatan akan lebih baik dan kualitasnya lebih merata di seluruh Aceh,” ujar Nova.
Nova juga menyampaikan, masalah kesehatan masyarakat di Aceh masih tergolong cukup besar. Hal itu dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi, yaitu 143 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 10 per 1000 kelahiran hidup.
Sementara untuk angka stunting yang melanda anak-anak Aceh mencapai 35,3 persen. Di samping itu, kata Nova, penanganan kasus TBC juga belum maksimal. Sedangan untuk cakupan imunisasi dasar, pencapaian masih 60% dan untuk Universal Child Immunization (UCI) baru sekitar 65% dari target 90% di seluruh desa.
“Untuk sementara ini, fokus akan kita berikan kepada upaya pencegahan Stunting, Eliminasi TBC, Peningkatan Cakupan Imunisasi, penurunan AKI dan AKB, serta beberapa kasus penting lainnya,” ujar Nova lagi.
Nova mengatakan Rakerkesda dilaksanakan untuk merumuskan Rencana Aksi Daerah terkait penanganan kesehatan yang lebih komprehensif di Aceh. “Dengan rumusan yang dihasilkan nanti, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat diatasi, sehingga kualitas kesehatan masyarakat kita akan meningkat,” harap Nova.
Dibagian lain Kadinkes Aceh dalam sambutannya menyebutkan bahwa Rakerkesda tahun 2018 ini mengusung tema Mewujudkan Aceh Seujahtera melalui Percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( AKI-AKB), percepatan Eliminasi Tuberculosis, Penurunan prevalensi Stunting, dan Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi.
Sejalan dengan tema dan topik utama bahasan serta hasil rekomendasi Rakerkesnas 2018 , maka Rakerkesda Aceh Tahun 2018 ini fokus pada penajaman rencana operasional yang konkrit terhadap percepatan Eliminasi TBC, Penurunan prevalensi dan pencegahan Stunting serta peningkatan cakupan dan mutu pelayanan Imunisasi dapat terwujud.
👁 768 kali