26 Anak Aceh Terpapar Pertusis (Batuk 100 Hari))

(BANDA ACEH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mendata sebanyak 26 anak Aceh terkonfirmasi terpapar pertusis atau batuk rejan (batuk 100 hari) selama tahun 2023.

“Jumlah kasus konfirmasi laboratorium pertusis sebanyak 26 kasus,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr. Iman Murahman, Sp.KKLP, di Banda Aceh pada Selasa (25/7/2023).

Imam merincikan sebanyak 26 kasus itu tersebar di delapan kabupaten/kota di Aceh. Di antaranya Aceh Barat Daya (Abdya) tujuh kasus, Aceh Besar tujuh kasus, Bireuen tujuh kasus dan Aceh Barat satu kasus.

Kemudian Banda Aceh satu kasus, Sabang satu kasus, Pidie satu kasus dan Aceh Singkil satu kasus.

Imam mengatakan, ciri-ciri anak yang sudah terpapar pertusis adalah batuk secara terus menerus selama dua minggu. Juga ditandai batuk panjang disertai bunyi “whoop” serta muntah setelah batuk.

Cara Cegah Batuk 100 Hari

Menurut dr. Imam, cara mencegah batuk rejan atau penyakit pertusis dapat dengan pemberian imunisasi.

“Di Indonesia, bayi usia 0–11 bulan mendapat vaksin DPT-HB-Hib untuk mencegah pertusis,” sebutnya.

Vaksin DPT-HB-Hib, kata Imam, terbukti aman dan memiliki efikasi yang tinggi. Tingkat kekebalan yang protektif akan terbentuk pada bayi yang sudah mendapatkan tiga dosis imunisasi DPT-HB-Hib.

Namun hasil penelitian, kata Imam, menunjukkan titer antibodi yang terbentuk setelah tiga dosis pertama DPT HB-Hib menurun pada usia 15-18 bulan, sehingga dibutuhkan imunisasi lanjutan pada usia bayi umur dua tahun (Baduta).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sudah menunjukkan bahwa kurang dari 10 persen balita di Indonesia yang memiliki kekebalan terhadap toksin pertusis. Lalu sejak tahun 2018 cakupan Imunisasi DPT HB-Hib terus menurun di bawah 50 persen.

Itulah sebabnya sudah mulai bermunculan kembali penyakit pertusis yang sudah sekitar 20 tahun tidak pernah ada lagi di bumi Aceh.

Ada pun, anak-anak yang paling rentan terpapar adalah bayi berusia di bawah satu tahun, karena batuk terus menerus bisa menyebabkan kesukaran bernafas sehingga menyebabkan kematian.

Untuk mengantisipasi agar anak tidak terpapar, dia mengimbau kepada masyarakat Aceh agar mengikuti Geurakan Ba Aneuk Imunisasi (GeuBAI) yaitu gerakan membawa anak-anak untuk diimunisasi termasuk Imunisasi DPT-HB- Hib lengkap sesuai jadwal pada bayi dan Baduta.

“Segera berobat ke puskesmas atau ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) bila ada gejala batuk yang lama dan terus menerus.
Laporkan juga ke puskesmas terdekat bila ditemukan kasus tersebut,” imbaunya.

 

 

👁 2227 kali

Berita Terkait