HUDA Dukung Pemberian Imunisasi Tambahan Polio di Aceh

(Banda Aceh, 3/12) - Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) mendukung program pemerintah dalam menanggulangi KLB Polio di Aceh.

Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah (PB-HUDA) Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau akrab disapa Tu Sop menegaskan HUDA siap mendukung pelaksanaan pemberian imunisasi tambahan Polio di Aceh demi mewujudkan generasi Aceh yang sehat, kuat, serta tidak membebani diri dan keluarganya.

“Kami mendukung pelaksanaan imunisasi untuk anak-anak Aceh, demi wujudkan generasi yang sehat, kuat, dan tidak membebani diri serta keluarganya”, ujar Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh yang akrab disapa Tu SOP itu di Banda Aceh pada (Sabtu, 3/12).

Kami paham memang tidak mudah mengkomunikasikan ini ke masyarakat. Namun kami sudah mendapatkan gambaran informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat.

"Semoga dengan ikhtiar kita bersama-sama, Aceh bisa terbebas dari bencana wabah berbahaya ini dan anak-anak kita dapat terlindungi dari virus berbahaya ini", harap Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif , dalam penjelasannya kepada peserta yang hadir menyebutkan jika pemberian Imunisasi Polio tetes kepada anak-anak di Aceh melalui kegiatan sub-Pekan Imunisasi Nasional ini dilakukan sebagai respon terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Aceh, khususnya setelah ditemukan anak yang terkena Polio di Mane, Kabupaten Pidie.

Kondisi KLB polio di Aceh, butuh respons yang cepat dari semua pihak.
Penanggulangan wabah polio ini membutuhkan imunisasi tambahan polio dengan cakupan minimal 95% dalam waktu singkat.

"Analoginya, bila ada 100 anak, maka minima 95 anak harus diberikan imunisasi tambahan polio, baru dikatakan imunisasi berhasil", ujar Hanif memberi tamsilan.

Sementara itu, narasumber dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh, dr. Raihan, Sp. A menjelaskan bahwa efek dari penyakit polio ini dapat menyebabkan cacat seumur hidup bagi penderitanya.

Penyakit Polio ini tidak ada obatnya, dan hanya dapat dicegah dengan imunisasi. Saat ini, imunisasi tambahan polio bagi anak Aceh penting dilakukan segera mengingat penemuan satu kasus polio saja, misalnya di Pidie, merupakan fenomena gunung es, yang artinya mungkin ada 200 kasus yang belum ditemukan atau tidak bergejala.

"Penyakit Polio ini tidak ada obatnya, dan hanya dapat dicegah dengan imunisasi. Kita harus segera memberikan perlindungan bagi anak Aceh dengan imunisasi, ini tidak bisa ditunda-tunda, harus segera kita lakukan", kata dokter spesialis anak yang yang sehari-hari bekerja di RSUDZA Banda Aceh itu.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan partisipatif. Salah seorang peserta menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para narasumber atas penjelasan yang sangat detail tentang bahaya yang ditimbulkan oleh virus polio ini.

Pertemuan yang bertajuk Silaturrahmi Ulama dan Umara untuk mencetak generasi Aceh yang baik, sehat, kuat itu berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh pada Sabtu (3/12) guna menyikapi kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio yang sedang terjadi di Aceh saat ini.

👁 1506 kali

Berita Terkait