Manfaat Terapi Hiperbarik untuk Penyakit THT-BKL, Bantu Tangani Tuli Mendadak hingga Dampingi Terapi Kanker THT

Berita
Selasa, 05 Agustus 2025 09:53 AM
0
542

Para Narasumber sedang mengisi materi pada Seminar Nasional bertema “Peran Terapi Hiperbarik di Bidang THT-BKL” yang digelar pada Sabtu (2 Agustus 2025) di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) PERHATI-KL yang tahun ini dipusatkan di Aceh.

Banda Aceh – Seminar Nasional bertema “Peran Terapi Hiperbarik di Bidang THT-BKL” sukses digelar pada 2 Agustus 2025 di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) PERHATI-KL yang tahun ini dipusatkan di Aceh.

Acara diikuti oleh 92 dokter spesialis THT-BKL dan spesialis lain, 25 dokter umum, 44 PPDS THT-BKL FK USK, dan 15 dokter muda FK USK. Para pakar THT-BKL nasional hadir untuk membahas manfaat dan mekanisme Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) dalam berbagai kondisi medis, khususnya di bidang Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher (THT-BKL).

Narasumber yang hadir antara lain:

Dr. dr. Retno S. Wardani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Rino.(K)
Dr. dr. Dini Widiarni W, M. Epid., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.F.P.R.(K)
Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.N.O.(K)
dr. Pujo Dwi Laksono, Sp.T.H.T.B.K.L.
Ikhsan Maulana, A.Md.Rad (BPKS Sabang)

Diskusi dipandu oleh dr. Benny Kurnia, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Onk.(K).

Manfaat Terapi Hiperbarik
Terapi hiperbarik dilakukan dengan menghirup oksigen murni di ruang bertekanan udara tinggi (hingga 3 kali tekanan normal), sehingga aliran oksigen ke jaringan tubuh meningkat. Manfaat ydari terapi ini diantaranya adalah Meningkatkan oksigen yang masuk ke dalam tubuh untuk membantu proses penyembuhan, membantu mengurangi pembengkakan dan inflamasi pada jaringan yang terkena dan mempercepat Penyembuhan: Merangsang proses penyembuhan luka dan mengurangi risiko infeksi.

Efektif untuk Tuli Mendadak
Dr. Fikri Mirza mengungkapkan, HBOT terbukti efektif untuk sudden sensorineural deafness (SSD) atau tuli mendadak, terutama bila dimulai dalam 48 jam setelah gejala muncul. FDA Amerika Serikat bahkan telah menyetujui HBOT untuk indikasi ini. Terapi ini bekerja dengan meningkatkan pasokan oksigen ke cochlea sehingga mempercepat pemulihan, apalagi jika dikombinasikan dengan kortikosteroid.

“HBOT meningkatkan suplai oksigen ke jaringan, termasuk ke cochlea pada kasus tuli mendadak. Ini membantu mengurangi kerusakan pada sel rambut cochlea dan mempercepat proses penyembuhan. Efeknya bisa jauh lebih baik jika dikombinasikan dengan obat anti-inflamasi seperti kortikosteroid,” ungkap Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.N.O.(K).

Terapi ini dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan pendengaran. Bahkan, FDA AS telah menyetujui HBOT sebagai pengobatan untuk SSD. HBOT bekerja dengan meningkatkan suplai oksigen ke cochlea, bagian telinga yang sangat membutuhkan oksigen.

"Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ini lebih efektif daripada pengobatan tunggal. HBOT bisa menjadi pilihan pengobatan yang efektif, terutama jika dimulai lebih awal", kata Dr. Fikri Mirza menjelaskan.

Seminar Nasional bertema “Peran Terapi Hiperbarik di Bidang THT-BKL” yang digelar pada Sabtu (2 Agustus 2025) di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh.

Dukungan pada Terapi Kanker THT-BKL
dr. Pujo Dwi Laksono menambahkan, HBOT bermanfaat sebagai terapi pendukung pada pasien kanker THT-BKL, khususnya yang menjalani radioterapi. HBOT membantu mengurangi radionekrosis, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi efek samping seperti mulut kering atau osteoradionekrosis.

Kegiatan ini diharapkan membuka wawasan tenaga medis Aceh tentang pemanfaatan terapi hiperbarik sebagai bagian dari penanganan komprehensif di bidang THT-BKL, baik untuk kondisi darurat seperti tuli mendadak, maupun sebagai pendukung terapi kanker.

👁 542 kali