1,14 Juta Anak Telah Mendapat Imunisasi Polio di Aceh

(Banda Aceh, 18/01) -- Selama pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran pertama di Aceh, sebanyak 1.142.432 anak sudah mendapat imunisasi Polio di Aceh. Capaian ini sudah mencapai 98.8 persen dari total anak yang harus diimunisasi berdasarkan data riil dilapangan. Namun berdasarkan data sasaran Pusdatin yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, capaian Sub-PIN Polio di 23 Kabupaten/kota di Aceh baru mencapai 93.8 persen.

Dalam waktu dekat ini, pemerintah kembali akan menggelar kegiatan Sub-PIN Polio putaran kedua akan dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 30 Januari 2023.

Untuk tahap pertama, ada 13 kabupaten kota yang melaksanakan Sub-PIN Polio putaran kedua mulai 30 Januari 2023 ini. Ke-13 Kabupaten/kota ini adalah Pidie, Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Tamiang, Aceh Singkil dan Aceh Selatan.

Sedangkan bagi 10 kabupaten/kota lainnya yang melakukan sweeping putaran pertama hingga 13 Januari 2023 mendatang, maka pelaksanaan putaran kedua akan dimulai pada 13 Februari 2023. Kabupaten/kota ini adalah Aceh Besar, Simeulue, Kota Lhokseumawe, Bireuen, Banda Aceh, Aceh Utara, Sabang, Aceh Jaya, Langsa dan Subulussalam.

Kadinkes Aceh, dr. Hanif saat memberikan arahan pada rapat persiapan pelaksanaan Sub-PIN Polio tahap ke dua di Aceh yang dilaksanakan melalui zoom meeting, mengharapkan kepada petugas untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi Polio ini.

"Petugas perlu terus mengedukasi masyarakat bahwa diperlukan dua kali pemberian polio tetes supaya anak-anak kita dapat terlindungi sepenuhnya dari penyakit polio yang berbahaya ini", ujar dr. Hanif.

Pemberian tetes polio putaran ke dua, diberikan setelah memenuhi interval minimal 28 hari sejak pemberian dosis pertama dilakukan.

Pada zoom meeting tersebut, Dinkes Aceh, WHO, dan Unicef juga mendengarkan capaian dan tantangan pelaksanaan imunisasi Polio dari dari beberapa Kabupaten/Kota di Aceh.

Kabid P2P, Dinas Kesehatan Pidie, dr. Elliya Noer, menyebutkan di Pidie pada pelaksanaan Sub-PIN Polio tahap pertama, banyak tantangan yang dihadapi, diantaranya pelaksanaan yang mendadak di Pidie sehingga sosialisasi yang masih kurang dilakukan, sehingga masyarakat belum mendapatkan informasi secara benar tentang manfaat imunisasi polio ini pada awal-awal pelaksanaan.

Namun seiring berjalannya waktu dan dukungan dari berbagai lintas sektor serta semangat yang pantang menyerah dari petugas dilapangan, akhirnya berbagai kendala itu bisa teratasi.

Sementara itu Kadinkes Kota Banda Aceh, Lukman, SKM, M.Kes, menyampaikan kemajuan pelaksanaan sub-PIN Polio di Kota Banda Aceh.

Pada awal pelaksanaan sempat stagnan, kemudian setelah ada surat walikota Banda Aceh yang tegas menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah/Madrasah/Taman Kanak-Kanak/PAUD/RA di kota Banda Aceh untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Sub-PIN Polio dengan Capaian minimal 95 persen.

Sekolah juga diminta untuk berkoordinasi dengan orang tua/wali murid agar dapat mendampingi anaknya dalam memberikan tetes manis polio di sekolah masing-masing.

Menurut Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh tersebut, dukungan dari pihak sangat signifikan untuk mendongkrak capaian imunisasi polio di Kota Banda Aceh.

"Artinya Keterlibatan lintas sektor sangat penting. Kalau semua bersinergi, InsyaAllah tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai target yang sudah ditetapkan", tambah Lukman.

Pada Kesempatan tersebut, Kadinkes Aceh Besar, Neli Ulfiati, SKM, MPH, juga menyampaikan begitu luar biasanya perjuangan nakes di Aceh besar, sampai sekarang masih melakukan sweeping untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi Polio putaran pertama.

Nelli juga mengaku mendapat support penuh dari lintas sektor terkait seperti Disdik, dan Kemenag, yang ikut serta berperan aktif melakukan sosialisasi dan ikut berpartisipasi dalam melakukan tetes polio dengan turun ke sekolah-sekolah.

Masih menurut Nelli, di Aceh Besar, masih ada orang tua/wali murid yang tidak memberi izin anaknya diimunisasi, dan izin dari orang tua ini menjadi kendala dilapangan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

Kadinkes Aceh, dr. Hanif, mengharapkan masing-masing kabupaten/kota punya inisiatif dan strategi tersendiri untuk menyukseskan pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran ke dua nanti.

"Dukungan dari kepala daerah dan semua pihak sangat penting, koordinasi jadwal pelaksanaan dengan pihak sekolah sebelum pelaksanaan Sub-PIN dilaksanakan juga sangat penting untuk dilaksanakan", pinta Hanif.

Advokasi, Sosialisasi dan koordinasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta seluruh pihak terkait dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya dosis kedua untuk peningkatan imunitas terhadap penyakit polio tipe 2 ini.

👁 1943 kali

Berita Terkait