Cegah Triple Eliminasi, Ini Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan oleh Calon Pengantin

Flyer Cek Kesehatan Untuk Calon Pengantin
Flyer Cek Kesehatan Untuk Calon Pengantin

(BANDA ACEH) -- Dinas Kesehatan Aceh dan UNICEF terus mengampanyekan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin (catin) sebagai langkah awal melahirkan generasi sehat dan kuat.

Melalui kampanye bertajuk “Calon Pengantin Sehat, Generasi Hebat”, masyarakat diingatkan bahwa kesiapan menikah tidak hanya soal mental dan ekonomi, tetapi juga kesiapan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pranikah menjadi kunci untuk mencegah penularan penyakit menular seperti HIV/AIDS, sifilis, hepatitis B, tetanus, serta infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex).

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak segera diobati, infeksi ini dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) — kondisi ketika tubuh tidak lagi mampu melawan infeksi dan penyakit, sehingga berisiko menyebabkan kematian.

Begini Cara HIV Menular

HIV dapat menular melalui beberapa cara, di antaranya:

  • Hubungan seksual berisiko dengan orang yang terinfeksi,
  • Dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui,
  • Transfusi darah atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Namun demikian, HIV tidak menular melalui kontak sosial sehari-hari seperti menggunakan toilet umum, gigitan nyamuk, berenang bersama, berpelukan, bersentuhan, atau makan bersama.

Flyer Pencegahan HIV

Kenali Gejala dan Tahapan HIV

Infeksi HIV berkembang melalui tiga fase utama:

  1. Fase Jendela (2 minggu – 3 bulan): muncul gejala mirip flu, nyeri otot, atau sariawan.
  2. Fase Laten (2 – 8 tahun): virus tetap aktif meski gejala ringan atau tidak tampak, dan tetap bisa menularkan.
  3. Fase AIDS (Terminal): sistem imun menurun drastis, muncul infeksi oportunistik seperti TBC dan jamur, serta berisiko fatal bila tidak diobati.

Langkah Pencegahan

Untuk mencegah penularan HIV, masyarakat dihimbau:

  • Menghindari perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba suntik dan hubungan tidak aman,
  • Melakukan tes HIV secara rutin di puskesmas atau rumah sakit, terutama bagi kelompok berisiko dan ibu hamil,
  • Mengonsumsi obat ARV (antiretroviral) secara teratur bagi yang terdiagnosis positif,
  • Memberikan dukungan moral kepada orang dengan HIV agar tetap menjalani pengobatan dan hidup produktif.

Sifilis Masih Mengancam, Kenali Gejalanya dan Cegah Sejak Dini

Masyarakat juga dihimbau untuk mewaspadai penyakit sifilis atau yang dikenal sebagai raja singa, salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang dapat berdampak serius bila tidak segera diobati.

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyerang organ vital seperti jantung dan otak. Bila tidak tertangani, penyakit ini dapat menyebabkan keguguran, cacat bawaan pada bayi, bahkan kematian.

Tahapan dan Gejala Sifilis

Sifilis berkembang dalam beberapa tahap:

  1. Tahap Primer: sering tanpa gejala, tetapi bakteri sudah ada dalam tubuh.
  2. Tahap Sekunder: muncul luka kecil (ulkus) tidak nyeri di area genital, anus, atau mulut.
  3. Tahap Laten: infeksi masuk ke fase diam, namun bisa merusak otak, jantung, dan saraf.
  4. Tahap Tersier: muncul ruam di kulit, demam, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat berkembang bertahun-tahun dan mengakibatkan kerusakan permanen pada organ tubuh.

Flyer Informasi Sifilis

Cara Penularan

Penularan sifilis terjadi melalui:

  • Kontak langsung dengan luka atau lesi sifilis, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, atau selaput lendir, termasuk luka di vagina, penis, rektum, bibir dan mulut.
  • Hubungan seksual berisiko (berganti-ganti pasangan),
  • Penularan dari ibu hamil ke janin yang menyebabkan sifilis kongenital, kondisi serius yang dapat mengancam nyawa bayi.

Cegah Sifilis Sejak Sebelum Menikah

Calon pengantin dihimbau melakukan tes kesehatan pranikah untuk memastikan status kesehatannya. Selain itu, menerapkan hubungan yang sehat dan setia pada satu pasangan menjadi langkah penting dalam pencegahan. Jika hasil tes menunjukkan positif sifilis, pengobatan dengan antibiotik harus segera dilakukan agar infeksi tidak menular ke pasangan maupun bayi yang dikandung.

Cegah Penularan Hepatitis B, Yuk Tes Kesehatan Sebelum Menikah!

Calon pengantin juga sangat perlu untuk melakukan tes kesehatan pranikah guna mencegah penularan Hepatitis B, penyakit yang sering tidak bergejala tetapi berisiko tinggi menular.

Hepatitis B merupakan peradangan hati akibat infeksi virus yang dapat menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik atau alat pribadi secara bergantian, serta dari ibu ke anak saat kehamilan dan persalinan.

Banyak penderita Hepatitis B tampak sehat namun tetap dapat menularkan virus. Gejala yang mungkin muncul meliputi kelelahan berkepanjangan, mual, nyeri perut kanan atas, hingga urine berwarna gelap dan penyakit kuning (jaundice).

Flyer Pencegahan dan Penularan Hepatitis

Untuk mencegah penularan, calon pengantin disarankan melakukan tes Hepatitis B dan C sebelum menikah, mendapatkan vaksinasi Hepatitis B lengkap sebanyak tiga kali, serta menjaga perilaku hidup bersih dan hubungan seksual yang aman.

Jika salah satu pasangan positif Hepatitis B, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan agar penularan dapat dicegah. Langkah sederhana ini diharapkan dapat melindungi pasangan muda dari risiko Hepatitis B dan mendukung lahirnya generasi yang lebih sehat.

Cegah Tetanus Sejak Dini, Imunisasi TT Lindungi Ibu dan Bayi

Untuk melindungi ibu hamil dan bayi baru lahir dari bahaya tetanus, calon pengantin juga sangat penting untuk mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). 

Tetanus merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf, menimbulkan kekakuan otot, kejang, kesulitan bernapas, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Tetanus tidak menular dari orang ke orang, tetapi masuk ke tubuh melalui luka seperti tusukan paku berkarat, luka bakar, luka terbuka, luka gigitan hewan, atau luka saat melahirkan.

Penyakit ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayi baru lahir. Tetanus pada ibu bisa berisiko fatal, sedangkan bayi rentan terkena tetanus neonatorum bila proses persalinan tidak higienis.

Flyer Pencegahan Tetanus

Untuk mencegahnya, imunisasi TT sangat dianjurkan bagi calon pengantin, ibu hamil, dan bayi. Vaksin ini membantu tubuh membentuk antibodi agar ibu dan bayi terlindungi.

Selain imunisasi, masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan luka dengan mencuci menggunakan air mengalir dan antiseptik, menggunakan alat persalinan steril, serta merawat tali pusat bayi agar tetap bersih dan kering.

Segera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami luka yang berisiko agar terhindar dari infeksi tetanus.

Kenali Infeksi TORCH, Ancaman Tersembunyi bagi Ibu Hamil dan Janin

Calon pengantin dan ibu hamil untuk mewaspadai infeksi TORCH, sekelompok penyakit yang dapat membahayakan kehamilan dan tumbuh kembang bayi.

TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasmosis, Other (Sifilis, HIV, Hepatitis B, Varisela), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus. Infeksi ini dapat ditularkan dari ibu ke janin dan menimbulkan dampak serius seperti keguguran, cacat bawaan, atau kematian bayi baru lahir.

Risiko infeksi TORCH antara lain:

  • Keguguran berulang atau bayi lahir mati.
  • Bayi lahir dengan cacat bawaan (kebutaan, tuli, kelainan jantung, gangguan otak).
  • Lahir prematur atau berat badan rendah.
  • Infeksi berat pada bayi baru lahir.
  • Gangguan tumbuh kembang pada anak.

Cara penularan TORCH bervariasi, tergantung jenis infeksinya:

  • Toxoplasma menular lewat kotoran kucing, tanah, atau makanan yang tidak bersih.
  • Rubella menyebar melalui droplet dari penderita yang batuk atau bersin.
  • Other infections seperti sifilis dan HIV dapat menular lewat hubungan seksual tidak aman atau transfusi darah.
  • CMV dan Herpes simplex dapat menular melalui cairan tubuh atau saat persalinan.
Flyer Pencegahan infeksi TORCH

Untuk mencegah infeksi TORCH, calon pengantin dianjurkan melakukan tes kesehatan pranikah (tes TORCH), menjaga kebersihan makanan, menghindari kontak langsung dengan kotoran hewan tanpa pelindung, dan melakukan vaksinasi Rubella/MR sebelum hamil. Penggunaan kondom juga disarankan bila pasangan terinfeksi herpes.

Nah, kamu sudah siap untuk cek kesehatan pra nikah belum?

👁 49 kali

Berita Terkait