Dinkes Aceh Edukasi Pentingnya PHBS di Lingkungan Pesantren/Dayah

Kolase FotoEdukasi Kesehatan di Dayah/Pesantren
Kolase FotoEdukasi Kesehatan di Dayah/Pesantren

BANDA ACEH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh terus mengedukasi para santri dan pengelola pesantren/dayah tentang pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), baik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) maupun kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Pesantren atau dayah sebagai tempat menimba ilmu merupakan lingkungan yang dihuni oleh banyak remaja dalam waktu yang cukup lama. Karena itu, menjaga kebersihan dan kesehatan menjadi aspek penting agar para santri dapat belajar dengan nyaman dan terhindar dari penyakit.

Pada Rabu, 1 Oktober 2025, tim melakukan kunjungan ke Dayah Insyafuddin yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lampulo, Banda Aceh. Selanjutnya, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, tim melanjutkan kunjungan ke Dayah Darul Fikri yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa, Banda Aceh. Dalam setiap kunjungan, tim Dinas Kesehatan turut didampingi oleh petugas dari puskesmas setempat.

Tim Kesehatan saat memberikan edukasi tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dayah Inshafuddin, Banda Aceh

“Menjaga kebersihan diri sangat penting agar para santri terbebas dari penyakit. Contohnya, tidak saling berganti-ganti handuk, serta menjemur handuk di luar kamar setelah digunakan agar tidak lembap, karena kondisi lembap dapat memicu gatal-gatal,” ujar Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, Ners. Yennizar, S.ST, S.Kep, M.Si.

Selain itu, para santri diimbau untuk menjaga kebersihan gigi dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, rajin mencuci tangan dengan sabun terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi, serta menjaga kebersihan kuku dan rambut agar terhindar dari kutu dan infeksi kulit lainnya.

Penyakit kulit seperti scabies, kurap, panu, masih menjadi keluhan umum di kalangan santri akibat rendahnya kesadaran akan kebersihan diri dan lingkungan. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi dan semangat belajar para santri.

Jaga Lingkungan dan Pola Makan Sehat

Dinkes Aceh juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pesantren. Santri diajak untuk membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik, serta menjaga kebersihan bilik atau kamar masing-masing agar tidak menjadi sarang penyakit.

Tak kalah penting, edukasi tentang pola makan sehat juga diberikan. Para santri dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai dengan konsep isi piringku yang mengandung karbohidrat, lauk pauk terdiri dari pangan bersumber protein hewani dan protein nabati, seperti ikan dan telur, tempe dan tahu serta dilengkapi dengan buah dan sayur.

Mereka juga diingatkan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi mi instan karena rendah gizi dan tidak baik untuk kesehatan dalam jangka panjang.

Tim Kesehatan dari Puskesmas Meuraxa Banda Aceh yang ikut turun ke Dayah Darul Fikri Sedang memberikan Edukasi tentang petingnya Konsumsi Gizi Seimbang kepada para Santri dan ibu-ibu pengajian di dayah tersebut

“PHBS bukan hanya soal kebersihan diri, tetapi juga mencakup lingkungan dan pola hidup sehari-hari. Kita berharap seluruh pihak di lingkungan pesantren/dayah bisa berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan mendukung proses belajar para santri,” tambah Yennizar.

Cegah Stunting, Santri Putri Dapat Tablet Tambah Darah

Dalam kesempatan tersebut, tim kesehatan juga membagikan tablet tambah darah (TTD) kepada para remaja putri di pesantren sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting sejak dini.

Pemberian TTD ini merupakan program nasional untuk mencegah anemia dan kekurangan zat besi yang dapat berdampak pada tumbuh kembang remaja dan calon ibu di masa depan.

“Remaja putri yang sehat dan tidak anemia akan memiliki daya konsentrasi belajar yang baik, serta menjadi calon ibu yang mampu melahirkan anak sehat di kemudian hari. Dengan minum TTD secara rutin, seminggu sekali, kita telah berinvestasi pada generasi Aceh yang bebas stunting,” ujar  Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Aceh itu.

Pentingnya Keberadaan Poskestren

Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan di lingkungan pesantren, Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya keberadaan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).

Poskestren berfungsi sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat dasar di lingkungan pesantren yang memberikan layanan pertolongan pertama, pemeriksaan kesehatan ringan, serta menjadi pusat edukasi kesehatan bagi para santri.

“Jika ada santri yang sakit, mereka bisa segera datang ke Poskestren untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Keberadaan Poskestren sangat penting untuk mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan responsif terhadap masalah kesehatan,” tambah Kabid Kesmas itu lagi.

Melalui edukasi ini, Dinkes Aceh berharap seluruh pihak di lingkungan pesantren/dayah – mulai dari pengasuh, pengurus, hingga santri – dapat berperan aktif dalam membudayakan PHBS demi menciptakan pesantren yang bersih, sehat, dan produktif.

👁 172 kali

Berita Terkait