(Banda Aceh, 26/08)-- Kadinkes Aceh dr. Hanif menyampaikan bahwa untuk saat ini ibu hamil sudah boleh dilakukan vaksinasi Covid-19. Hal itu disampaikan Kadinkes saat memberi sambutan pada acara pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil, di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aceh siang tadi (Kamis, 26/08).
Kadinkes menambahkan bahwa acara sosialisasi dan Pencanangan Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Aceh sudah kita mulai pada hari ini.
"Dari pagi, sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota, baik untuk petugas di rumah sakit dan juga Dinas Kesehatan kesehatan maupun petugas di Puskesmas", jelas Kadinkes.
Kadinkes menambahkan bahwa saat ini kasus Covid-19 sedang meningkat pesat di Aceh termasuk juga menimpa ibu hamil dan itu harus kita antisipasi, salah satunya dengan vaksinasi Covid-19.
"Seperti apa yang sudah dilaporkan tadi oleh ketua panitia ketua POGI Aceh memang saat ini kasus Covidnya yang sama-sama kita tahu sangat meningkat dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya, atas gagasan POGI pusat kemudian POGI Aceh kita hari ini mencoba untuk melakukan pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil", urai Kadinkes.
Sampai saat ini di daerah masih banyak yang belum tahu bahwa atau belum terinfokan bahwa untuk ibu hamil itu sudah boleh divaksinasi. Karena kita tahu bersama bahwa efek yang ditimbulkan oleh Covid-19 terhadap seorang ibu hamil apabila terinfeksi itu sangat berbahaya baik untuk janin maupun untuk ibu itu sendiri. Sembari berharap agar ibu hamil untuk tidak takut dan tidak ragu untuk divaksin.
Covid-19 Pada Ibu Hamil Tingkatkan Resiko Kematian
Sementara itu ketua POGI Aceh, Dr. dr. Hasanuddin Sp.OG (K), menyebutkan bahwa dampak dari Covid-19 pada ibu hamil sangat berbahaya, bisa meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin.
"Kita di Aceh sudah ada berapa kasus Covid-19 yang terjadi pada ibu hamil dan dari pengamatan di lapangan kalau mengenai ibu hamil pada trimester pertama itu rata-rata anaknya keguguran. Apabila terkena pada trimester kedua, pada usia 6 bulan itu ada berapa kasus yang saya temukan, janin meninggal dalam kandungan", sebut Dr. dr. Hasanuddin Sp.OG (K).
Masih menurut dokter spesialis Obstetry Ginekologi Konsultan itu, saat ini ada beberapa penyebab rendahnya cakupan vaksinasi pada ibu hamil.
Hasil survei lapangan ada tiga masalah yang menyebabkan rendahnya cakupan vaksin pada ibu hamil.
Pertama ibu hamil takut divaksin. Kadang sering kita temui, jangankan yang hamil, yang tidak hamil saja banyak yang tidak mau divaksin.
Yang kedua, ada beberapa ibu hamil yang berani dan mau divaksin. Lalu datang ke pusat vaksin, sampai di sana, petugasnya yang takut. Ibu hamilnya disuruh pulang. "Sudah ada berapa laporan ke saya, tidak berani petugasnya", sebutnya.
Yang ketiga, ibu hamil mau ikut vaksinasi, tapi dilarang oleh suami.
Berdasarkan ketiga masalah yang ditemui dilapangan tersebut, maka sekarang sangat penting untuk memberikan edukasi sekaligus kepada ibu hamil yang ada di Aceh, pemerintah sekarang ini sudah membolehkan vaksinasi untuk ibu hamil.
Saat ini jumlah ibu hamil di Aceh lumayan banyak, berjumlah 112.131 orang dan kita ditargetkan oleh pusat minimal kita mampu melakukan vaksin sebanyak 20.000 orang.
Mudah-mudahan dengan kerja keras dan kerja sama yang bagus kita mampu mencapai target ini, harapnya.
👁 1785 kali