(BANDA ACEH) -- Imunisasi merupakan salah satu intervensi paling efektif dan efisien untuk mencegah penyakit pada anak. Imunisasi telah diberikan sejak tahun 1950-an di Indonesia. Hingga saat ini, puluhan penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan permanen bahkan mematikan dapat dicegah dengan imunisasi, contohnya hepatitis B, polio/lumpuh layu, campak, rubela, pneumonia, difteri, TBC, pertusis, hingga diare. Dalam siaran pers yang dikirimkan dr Dita dari UNICEF Perwakilan Aceh disebutkan, saat ini, sekitar 4,4 juta kematian anak di seluruh dunia dapat dicegah dengan imunisasi.
Puncak peringatan Pekan Imunisasi Dunia tahun ini, untuk kota Banda Aceh kegiatan itu diselenggarakan di Posyandu Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, kita Banda Aceh. Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI Aceh), Unicef, Pemerintah Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh beserta jajaran, dan juga lintas sektor terkait lainnya.
Rangkaian kegiatan di puncak acara Pekan Imunisasi Dunia Tahun 2025 diantaranya berupa penyuluhan serta sosialisasi pentingnya imunisasi bagi tumbuh kembang anak. Selain itu juga ada lomba mewarnai bagi anak-anak tentang imunisasi.
Saat kunjungan tersebut ketua TP-PKK Aceh, ibu Marlina Usman, secara simbolis juga melakukan pemberian imunisasi Polio tetes dan vaksin rotavirus kepada bayi yang ada di posyandu Gampong tersebut.
Marlina juga memberikan perhatian besar kepada kesehatan anak-anak di Aceh, ia dalam pernyataannya sangat mendukung agar anak-anak Aceh bisa mendapatkan imunisasi secara lengkap.
Marlina juga menyerahkan sertifikat kepada anak-anak yang telah melakukan imunisasi lengkap. Ia juga memberikan hadiah kepada anak-anak yang ikut lomba mewarnai tentang imunisasi yang hadir di Posyandu.
Momentum Pekan Imunisasi Dunia tahun 2025 ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengejar cakupan imunisasi yang lebih optimal.
Masih Menjadi Tantangan Besar
Di Aceh, imunisasi mempunyai tantangan yang cukup besar, terutama tantangan terkait vaccine hesitancy (keengganan imunisasi). Banyak misinformasi dan hoaks yang beredar yang menyebabkan orang tua tidak mengimunisasi anak, sehingga berisiko terinfeksi penyakit menular.
Dalam konteks inilah, bertepatan dengan momentum Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2025, IDAI Cabang Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, dan UNICEF berkolaborasi menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik terhadap imunisasi.
Rangkaian kegiatan ini mencakup talkshow radio, Instagram live, webinar untuk tenaga kesehatan, dan pada puncak perayaan pada 30 April 2025, dilakukan edukasi serentak oleh IDAI Cabang Aceh di 23 kabupaten/kota.
Ketua IDAI Cabang Aceh, Dr dr Raihan SpA, Subsp.IPT (K) juga mengingatkan bahwa saat ini banyak sekali anak yang diopname di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) karena campak, difteri, dan pertusis akibat tidak diimunisasi lengkap. Sehingga, sangat penting untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat, dan IDAI Cabang Aceh siap mendukung kegiatan edukasi di seluruh kabupaten/kota.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Munawar SpOG didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman MKes memastikan dan menjamin semua posyandu di Aceh menyediakan layanan imunisasi berkualitas dengan tenaga kesehatan terlatih, dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu memberikan imunisasi.
Cakupan imunisasi yang rendah di Aceh menyebabkan telah banyak terjadi kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit sepanjang tahun, termasuk KLB Polio tahun 2022.
Di akhir acara, Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama, berharap semoga momentum PID ini dapat menjadi pengingat kepada semua pihak bahwa imunisasi di Aceh harus kembali meningkat seperti pernah dicapai di sekitar tahun 2010, agar setiap anak di Aceh mendapatkan haknya untuk terlindungi dari PD3I. (*)
👁 908 kali