(BANDA ACEH) -- Sebanyak 6 calon jemaah haji yang berasal dari Dinkes Aceh hari ini (Rabu, 14/05/2025) dipeusijuek oleh Ustadz Masrul Aidi, Lc, dalam sebuah acara khusus di Mushalla As-Syifa Dinas Kesehatan Aceh.
Diantara 6 calon jemaah haji yang dipeusijuk tersebut 2 diantaranya adalah petugas haji daerah. Acara peusijuk ini bertujuan untuk memberikan doa dan harapan agar jemaah haji mendapatkan kemudahan, keselamatan, dan keberkahan selama perjalanan ibadah haji.
Kadinkes Aceh, dr. Munawar, Sp. OG (K) berpesan agar para calon jemaah haji ini agar selalu menjaga kesehatan baik sebelum berangkat maupun selama pelaksanaan ibadah di tanah suci. Calon jemaah juga perlu mempersiapkan kondisi fisik yang sehat dan kuat agar semua rangkaian ibadah haji bisa terlaksana dengan lancar.
"Para Calon Jemaah Haji harus mempersiapkan fisik yang prima, selalu jaga kesehatan selama di sana. Tahun ini diperkiraan suhu di Arab Saudi mencapai 51 derajat celcius. Panas juga, jadi selalu jaga kesehatan, perbanyak minum ya Bapak/Ibu. Cuaca panas yang menyengat ini yang kita takutkan adalah heat stroke", ujar Kadinkes Aceh, dr. Munawar, Sp. OG.
Kadinkes juga menghimbau kepada jemaah harus banyak sabar, dan banyak berdoa selama di sana.
"Ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan kesabaran. Kami mendoakan semua kepada Bapak/ ibu yang akan berangkat haji tahun ini, semoga semua menjadi haji yang mabrur, selamat berangkat dan selamat pulang", harap Kadinkes.
Dalam tausiyahnya, Tgk Masrul Aidi, menekankan tentang pentingnya menjaga kesehatan bagi para calon jemaah haji.
Saat ini pemerintah telah menetapkan standar baru tentang istitha'ah, yaitu kesehatan.
"Sungguh berkah apabila bisa berangkat haji saat fisik masih prima", jelas Masrul Aidi.
Ustadz Masrul juga menekankan bahwa haji yang mabrur harus mampu melahirkan perubahan perilaku sosial dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar di dalam kehidupan.
"Jangan menjadi pribadi yang egois, saat di tanah suci", pesan Masrul Aidi.
Ia mencontohkan agar kita jangan sibuk mengejar perbuatan sunat, sementara disekitar kita, ada keluarga atau sahabat kita yang saat itu sangat membutuhkan perhatian kita. Seorang istri jangan sibuk mengejar shalat sunat arbain, padahal ada suami yang sakit yang harus dijaga, sebut Masrul mencontohkan.
Di tanah suci, setiap ucapan adalah doa, jadi selalulah menjaga setiap kata dan perbuatan kita selama di sana, dan banyak-banyak berdoa, pesan Ustadz Masrul Aidi.
👁 355 kali