3 Kabupaten/Kota di Aceh Raih Penghargaan STBM Award Tahun 2024

dr. Teuku Chik Mohamed Iqbal Fauriza, M.Kes, selalu Pj Seksi Kesling dan Kesjaor, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Aceh berfoto bersama dengan para penerima STBM Award dari Provinsi Aceh.
dr. Teuku Chik Mohamed Iqbal Fauriza, M.Kes, selalu Pj Seksi Kesling dan Kesjaor, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Aceh berfoto bersama dengan para penerima STBM Award dari Provinsi Aceh.

(JAKARTA) -- Sebanyak 3 kabupaten/kota di Aceh berhasil meraih penghargaan STBM Award tingkat nasional tahun 2024. Ketiga kabupaten/kota tersebut adalah Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kabupaten Aceh Barat mendapatkan STBM Award kategori Pratama. Khusus untuk kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan nominasi terbaik 2 untuk STBM Award katagori Pratama untuk kabupaten/kota seluruh indonesia.

Penghargaan STBM Award tingkat nasional pada tahun 2024 yang diserahkan oleh Kementerian Kesehatan di The St. Regis Jakarta, Rajawali Place, Jakarta Selatan.

Penghargaan tersebut diterima langsung PJ. Walikota Langsa, PJ Bupati Kabupaten Aceh Tamiang dan Sekda Kabupaten Aceh Barat. Sementara dari perwakilan Pemerintah Aceh, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh, T. Robby Irza, S.SiT, MT, juga tampak hadir di acara tersebut. Juga tampak hadir dr. Teuku Chik Mohammed Iqbal Fauriza, M.Kes, selalu Pj Seksi Kesling dan Kesjaor, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Aceh.

T. Robby  Irza, S.SiT, MT mendapatkan penghargaan atas inisiatif dan inovasi program ke kabupaten/kota dalam rangka percepatan menuju provinsi Aceh Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di Aceh. Penghargaan tersebut diterima Robby dari SPEAK Indonesia dan UNICEF Indonesia.

STBM Award adalah penghargaan yang diberikan kepada daerah yang berhasil menerapkan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat.

Penghargaan ini menjadi bukti komitmen bagi ke tiga kabupaten/Kota tersebut dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan masyarakat.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diyakini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat sanitasi yang buruk. Lebih dari itu, ini mendorong terciptanya masyarakat yang sehat, mandiri, dan berkeadilan.

STBM merupakan pendekatan inovatif yang bertujuan mengubah perilaku higienis dan saniter dengan melibatkan masyarakat secara langsung melalui proses pemicuan.

Pendekatan STBM ini memiliki lima pilar utama yang menjadi pedoman yakni Stop buang air besar sembarangan, Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum dan makanan yang aman, Pengelolaan sampah rumah tangga yang benar dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman.

Pj Seksi Kesling dan Kesjaor, Dinas Kesehatan Aceh, menyatakan dengan keberhasilan 3 kabupaten/kota hari ini menerima penghargaan STBM Award dari Kemenkes pada hari ini, kedepan kita berharap agar Aceh bisa bebas dari kegiatan Buang Air Besar Sembarangan.

"Penghargaan ini harus menjadi penyemangat bagi daerah penerima untuk terus mendorong perilaku hidup bersih dan sehat sebagai bentuk pencegahan penyakit berbasis lingkungan", tambah dr Chik.

"Semua warga tidak ada lagi yang praktik buang air besar sembarangan secara terbuka di Aceh dan harus Buang Air Besar di jamban yang memenuhi syarat kesehatan", harap dr. T. Chik.

"Kami bersama lintas sektor dan Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh yang selama memberi dukungan penuh. Tahun depan (tahun 2025) harapan kami, seluruh Kabupaten & Kota di Aceh bisa meraih STBM Award, sehingga kita bisa menjadi Propinsi di Sumatra Pertama yang Nol SBS", tutup dr. Chik.

Diserahkan Wamenkes, Dante, di Jakarta

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono, saat menyerahkan STBM Award tersebut, menekankan bahwa keberhasilan STBM hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif masyarakat dalam mengubah perilaku sanitasi.

“Sanitasi yang buruk telah menjadi akar berbagai wabah penyakit sepanjang sejarah, termasuk pandemi Black Death yang menewaskan jutaan orang. Penghargaan ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mampu menjadi bagian dari solusi dengan memperbaiki kebiasaan sanitasi,” kata Dante dalam acara penghargaan STBM Award 2024 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Menurut Dante, program berbasis masyarakat seperti STBM menunjukkan efektivitas pendekatan promotif dan preventif dalam menekan angka penyakit akibat sanitasi buruk.

Ia juga mengapresiasi sinergi lintas sektor dalam mendukung program ini.

“Kesehatan bukan sekadar tugas pemerintah. Kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya sanitasi menjadi fondasi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat,” tutur Dante.

Dante berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan kesehatan lingkungan yang lebih baik.

Peran serta masyarakat dalam menjaga sanitasi yang baik penting untuk mencegah wabah penyakit.

“Kolaborasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan sanitasi dan kesehatan lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan,” ujar Dante.

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf, menjelaskan jika penghargaan STBM diberikan melalui proses seleksi yang ketat.

Tahapannya mencakup verifikasi dokumen, survei lapangan, dan pleno penetapan oleh tim lintas kementerian, lembaga, serta mitra pembangunan.

Karena itu, penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga dorongan bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, serta penyelenggara fasilitas umum dalam berkomitmen menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

“Ini adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan Indonesia yang lebih sehat," ungkap Anas.

👁 447 kali

Berita Terkait