Ahli Rinologi Nasional Latih Dokter THT-BKL Aceh Tingkatkan Keterampilan Endoskopi & Pembacaan Hasil CT-Scan

Kolase Foto Coaching klinik bagi dokter spesialis THT-BKL dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala  yang menghadirkan seorang ahli Konsultan Rinologi nasional Dr. dr. Retno S. Wardani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Rino.(K). Kegiatan ini merupakan salah satu agenda utama MBKN Aceh 2025 yang berlangsung pada 4 Agustus 2025.
Kolase Foto Coaching klinik bagi dokter spesialis THT-BKL dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang menghadirkan seorang ahli Konsultan Rinologi nasional Dr. dr. Retno S. Wardani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Rino.(K). Kegiatan ini merupakan salah satu agenda utama MBKN Aceh 2025 yang berlangsung pada 4 Agustus 2025.

Banda Aceh – Kegiatan Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) menjadi ajang penting bagi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Diselenggarakan oleh PERHATI-KL bekerja sama dengan berbagai instansi lintas sektor, kegiatan ini bertujuan mendukung pembangunan sistem kesehatan nasional melalui transformasi kesehatan, khususnya di bidang THT-BKL.

Salah satu agenda utama MBKN Aceh 2025 yang berlangsung pada 4 Agustus 2025 adalah coaching klinik bagi dokter spesialis THT-BKL dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Kegiatan ini menghadirkan Dr. dr. Retno S. Wardani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Rino.(K)— seorang ahli Konsultan Rinologi nasional yang akrab disapa dr. Dani.

Dalam sesi pelatihan, dr. Dani mengajarkan teknik dexterity dan handling penggunaan alat endoskopi. Teknik ini penting untuk menjaga ketahanan dan ketepatan gerakan tangan operator selama operasi, yang dalam kasus tertentu bisa berlangsung hingga enam jam.

“Dexterity adalah kemampuan melakukan gerakan yang tepat dan terkontrol dengan alat endoskopi, sedangkan handling adalah kemampuan mengoperasikannya secara efektif,” jelas dr. Dani.

Menurutnya, keberhasilan prosedur endoskopi sangat bergantung pada latihan rutin, simulasi, supervisi instruktur, dan pengalaman klinis.

Keterampilan yang baik dapat meningkatkan keselamatan pasien, mengurangi risiko komplikasi, serta menghasilkan prosedur yang lebih akurat dan efisien.

Untuk mempraktikkan teknik tersebut, dr. Dani menggunakan kepala kambing sebagai media simulasi. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama saat sesi tanya jawab.

Selain itu, dr. Dani juga memberikan materi pembacaan CT-Scan sinus paranasal, yang menuntut ketelitian dalam mengidentifikasi anatomi normal, mendeteksi kelainan, menganalisis tingkat keparahan, dan menentukan diagnosis yang tepat.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi klinis dan profesional para dokter THT-BKL di Aceh, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.

👁 1122 kali

Berita Terkait