Cegah Anemia dan Stunting, Remaja Putri Di Aceh Besar Minum Tablet Tambah Darah Serentak

(Banda Aceh, 30/07) -- Dalam upaya peningkatan cakupan tablet tambah darah pada remaja putri di Kabupaten Aceh Besar, Dinas Kesehatan Aceh Besar melakukan launching pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri yang dipusatkan di Pondok Pesantren Ruhul Islam Aneuk Bangsa (RIAB), Mata Ie, Aceh Besar Sabtu, 30/07).

Kabid Kesmas, Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, yang hadir dilokasi, menjelaskan bahwa jika kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Aksi Bergizi dalam rangka penurunan anemia pada remaja, khususnya remaja putri di Aceh yaitu dengan Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri secara serentak, yang pada hari ini untuk tingkat kabupaten Aceh Besar kita launching di Pondok Pesantren Ruhul Islam Aneuk Bangsa ini.

Selain minum tablet tambah darah, juga ada kegiatan edukasi gizi, penyuluhan kesehatan dan pemutaran video tentang kesehatan.

Sulasmi menambahkan jika kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan salah satu upaya percepatan penurunan Stunting di Aceh.

"Ini bagian dari implementasi intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam upaya penurunan Stunting di Aceh. Salah satu layanan intervensi gizi spesifik itu adalah remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah. Secara Nasional pada akhir tahun 2024, targetnya 58 persen minimal remaja putri mengkonsumsi Tablet Tambah Darah ini di Indonesia. Dan ini tentunya diperlukan upaya kita bersama agar target ini dapat dicapai ", tambah Sulasmi.

Dan salah satu upaya bersama yang kita lakukan adalah dengan gerakan Aksi Bergizi seperti yang kita lakukan pada hari ini. Ini untuk memastikan remaja putri kita mengkonsumsi Tablet Tambah Darah agar remaja putri ini tidak mengalami anemia.

Zat Besi Penting Agar Calon Ibu Kelak Tidak Melahirkan Anak Stunting

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Neli Ulfiati, SKM, MPH, saat memberikan kata sambutan pada acara tersebut menyatakan bahwa baru 17 persen remaja di daerahnya yang mengkonsumsi tablet tambah darah secara teratur.

"Pada anak sekolah, salah satu dampak jika mengalami anemia, atau kurang darah adalah lemas,  sering ngantuk, sering tertidur, yang berakibat pada semangat belajar yang rendah", sebut Neli.

Pemberian TTD dilakukan pada remaja putri mulai dari usia 12-18 tahun di institusi Pendidikan pada jenjang SMP dan SMA atau yang sederajat melalui UKS/M. Dosisnya yaitu memberikan satu tablet tambah darah setiap minggu selama 52 (lima puluh dua) minggu dalam setahun.

Harapannya siswa meminum tablet darah ini pada hari yang sama setiap hari. Usahakan minum TTD ini setelah sarapan, diminum dengan air putih agar penyerapan zat besinya maksimal.

"Tujuan pemberian TTD ini selain untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di sekolah, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu", papar Neli.

Pemberian TTD pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).

Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia anak anak remaja dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu nantinya, sehingga terciptanya generasi muda Aceh yang sehat dan cerdas yang punya daya saing ditingkat global.

 

👁 18586 kali

Berita Terkait