(Banda Aceh, 28/07) -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat sudah 727 anak Aceh yang terkena infeksi virus campak hingga Mei 2022. Bagi orang tua, kondisi ini tidak bisa dibiarkan dan perlu penanganan dengan segera bawa anak untuk imunisasi lengkap.
"Yang bergejala sampai bulan Mei 2022 adalah berjumlah 727 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, dr Iman Murahman.
Ia menjelaskan bahwa campak sendiri merupakan virus serius bagi anak kecil.
Penyakit ini, menyebar melalui udara dengan tetesan hasil pernapasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin. Gejala campak tidak muncul hingga 10 sampai 14 hari setelah paparan.
Menurutnya, campak rubella itu dapat dicegah dengan mengikuti imunisasi lengkap anak. Bagi anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit berbahaya sehingga mudah tertular, menderita sakit berat, serta cacat bahkan meninggal dunia.
"Selain itu, mereka juga dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain. Akumulasi anak yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap mengakibatkan tidak akan terbentuk kekebalan kelompok atau Herd Immunity," pungkasnya.
Sementara Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Banda Aceh yang juga Kepala SDN 8, Syahril mengakui selama libur sekolah semester tidak ada kegiatan imunisasi di sekolah. Selama libur sekolah program BIAN sudah dialihkan ke pihak desa dengan harapan program dimaksud bisa tetap berjalan.
"Di sekolah pun, dari awal program BIAN ini ditanggani langsung oleh pihak Puskesmas yang datang langsung ke sekolah, pihak sekolah hanya memfasilitasi saja," katanya.
👁 2088 kali