Dokter Ahli THT Berhasil Rekonstruksi Hidung Pelana di RSUDZA, Tingkatkan Fungsi dan Estetika

Tim dokter ahli THT-BKL konsultan Fasial Plastik Rekonstruksi (FPR) sedang melakukan operasi plastik rekonstruksi pada kasus hidung pelana di RSUD dr. Zainoel Abidin, Minggu (3/8/2025). Operasi ini merupakan kegiatan Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN)  2025. Tahun Aceh menjadi tuan dari kegiatan MBKN 2025.
Tim dokter ahli THT-BKL konsultan Fasial Plastik Rekonstruksi (FPR) sedang melakukan operasi plastik rekonstruksi pada kasus hidung pelana di RSUD dr. Zainoel Abidin, Minggu (3/8/2025). Operasi ini merupakan kegiatan Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) 2025. Tahun Aceh menjadi tuan dari kegiatan MBKN 2025.

BANDA ACEH – Tim dokter ahli THT-BKL konsultan Fasial Plastik Rekonstruksi (FPR) pada kegiatan Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) Aceh 2025 berhasil melakukan operasi plastik rekonstruksi pada kasus hidung pelana di RSUD dr. Zainoel Abidin, Minggu (3/8/2025).

Operasi ini bertujuan memperbaiki fungsi pernapasan sekaligus meningkatkan estetika wajah pasien melalui prosedur rhinoplasty augmentasi. Teknik ini dilakukan dengan menambah volume atau tinggi punggung hidung menggunakan bahan implan atau cangkok (graft), sehingga bentuk hidung menjadi lebih seimbang dan harmonis dengan wajah.

Bahan implan yang digunakan dalam rhinoplasty umumnya berupa silikon, Gore-Tex, atau graft yang diambil dari tubuh pasien sendiri seperti tulang atau tulang rawan. Pada kasus ini, tim menggunakan cangkok tulang rawan alogenik septum hidung yang dinilai aman, stabil, fungsional, dan estetis, serta dapat menjadi alternatif bahan tulang rawan autologus.

Pakar FPR, Dr. dr. Dini Widiarni W, M. Epid., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.F.P.R.(K), menjelaskan bahwa hidung pelana dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, atau faktor iatrogenik. “Jenis kelainan ini sering ditemukan akibat hilangnya bagian dorsal tulang rawan quadrangular. Selain mengganggu fungsi pernapasan, kondisi ini juga memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri pasien,” ujarnya.

Menurutnya, bahan autologus dari tubuh pasien tetap menjadi gold standard karena lebih tahan infeksi, terintegrasi dengan baik, dan mengalami resorpsi minimal. Namun, dalam rhinoplasty augmentatif, sering kali dibutuhkan jumlah cangkok yang cukup untuk mendukung bentuk hidung. Salah satu pilihan terbaik adalah tulang rawan iga yang memiliki kekuatan memadai untuk mempertahankan struktur.

Keberhasilan operasi ini menjadi salah satu capaian penting dalam MBKN Aceh 2025, yang tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan massal, tetapi juga pada kasus-kasus bedah kompleks yang memerlukan keahlian khusus.

👁 1190 kali

Berita Terkait