IDAI : Imunisasi Lengkap Bisa cegah Anak dari Penyakit Infeksi

 Ilustrasi Gambar : Pemberian Imunisasi Polio Pada Anak di Aceh
Ilustrasi Gambar : Pemberian Imunisasi Polio Pada Anak di Aceh

(BANDA ACEH) -- Ketua Satgas Imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Hartono Gunardi meminta para orang tua untuk memeriksa kelengkapan imunisasi pada anak. Imunisasi penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit infeksi yang berbahaya.

Prof Hartono mencontohkan, penyakit campak yang bisa sebabkan radang otak dan radang paru-paru. Kemudian Difteri dapat akibatkan sumbatan napas, sehingga bisa menyebabkan kematian pada anak. Padahal semua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi.

"Jika tidak diimunisasi, bisa terserang tetanus yang dapat sebabkan kejang-kejang. Lalu polio yang menyebabkan kelumpuhan, serta bisa terjangkit berbagai penyakit lain," kata Hartono di Kota Banda Aceh, Minggu, 30 April 2023. Untuk jadwal melengkapi imunisasi anak-anak dapat dicek di buku kesehatan ibu dan anak.

Selain itu bila ada beberapa vaksin yang belum lengkap, sebutnya dapat dilengkapi dengan suntikan ganda. 

"Bila ada yang kurang, bisa segera dilengkapi tanpa harus mengulang dari awal. Artinya bisa diberikan suntikan dua atau lebih pada satu kunjungan. Dapat dilakukan di Puskesmas dan rumah sakit tentunya bebas biaya," katanya. 

Hartono menyebutkan saat ini Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan beberapa pembaharuan jadwal imunisasi diantaranya introduksi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), untuk mencegah radang paru-paru yang diberikan di seluruh provinsi.

Pemerintah juga telah merencanakan untuk memberikan vaksin Human Papillomavirus (HPV) kepada 2,7 juta anak-anak di usia kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD), di seluruh indonesia. "Terus perkenalan vaksin Rotavirus untuk mencegah diare pada anak", sebut Hartono lagi.

Serta pemberian Inactive Polio Vaccine (IPV) yang biasanya disuntikan satu kali, direncanakan akan diberikan dua kali pada usia 4 dan 9 bulan. Itu merupakan pembaharuan jadwal imunisasi sebelumnya di 2017," pungkasnya.

👁 1307 kali

Berita Terkait