IDI Wilayah Aceh Aktifkan Kembali Puskesmas Karang Baru, di Aceh Tamiang

Ketua IDI Wilayah Aceh,  dr. Muntadhar, Sp.BA dan tim saat memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir di Aceh Tamiang.
Ketua IDI Wilayah Aceh,  dr. Muntadhar, Sp.BA dan tim saat memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir di Aceh Tamiang.

(KARANG BARU)– Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh bersama perhimpunan profesi dan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menginisiasi pengaktifan kembali Puskesmas Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu (13/12/2025). Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan dasar kembali dapat diakses masyarakat di wilayah terdampak.

Kegiatan tersebut diawali dengan koordinasi internal Pengurus IDI Wilayah Aceh dan tim relawan, yang kemudian dilaporkan kepada Health Emergency Operation Center (HEOC) Aceh Tamiang dan mendapat persetujuan untuk dilaksanakan.

Pengaktifan puskesmas dilakukan melalui pembersihan fasilitas bersama masyarakat dan staf puskesmas, disertai pelayanan kesehatan langsung oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Ketua IDI Wilayah Aceh,  dr. Muntadhar, Sp.BA, dalam laporannya ke Posko HEOC Dinkes Aceh pada Sabtu (13/12/2025) menyebutkan jika ia dan tim telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Aceh Tamiang guna memfasilitasi proses pembersihan dan percepatan pengaktifan Puskesmas Karang Baru.

Dengan aktifnya Puskesmas Karang Baru, ini menjadi Puskesmas yang pertama diaktifkan dari total 13 puskesmas terdampak di Aceh Tamiang yang sebelumnya belum beroperasi optimal.

Puskesmas Karang Baru melayani wilayah kerja 18 desa dengan jumlah penduduk lebih dari 28.000 jiwa. Dalam pelayanan awal, tim relawan melakukan pengobatan pasien dewasa dan anak, pendataan dan pengobatan pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), serta perawatan luka ringan.

Selain itu, dilakukan pendataan kelompok prioritas, meliputi ibu hamil dan ibu pascapersalinan, balita termasuk balita kurang gizi, pasien tuberkulosis (TBC) yang putus obat, serta pasien dengan gangguan jiwa yang terhenti pengobatannya.

Saat ini tercatat lebih dari 20 pasien TBC, termasuk satu pasien TBC resistan obat (TB RO), yang membutuhkan keberlanjutan terapi. Kebutuhan obat akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang.

Untuk memastikan layanan sesuai standar kompetensi, IDI Wilayah Aceh mengajak keterlibatan perhimpunan profesi seperti POGI, IDAI, PAPDI, PDPI, serta jejaring tenaga kesehatan lainnya. Pembersihan dan penataan Puskesmas Karang Baru ditargetkan selesai dalam satu hingga dua pekan ke depan dan selanjutnya akan dijadikan sebagai puskesmas binaan bersama.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan logistik dan akomodasi relawan, termasuk penyediaan posko relawan secara cuma-cuma oleh salah satu dokter di Langsa. Lokasi Puskesmas Karang Baru berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Kota Langsa.

Tim medis yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain dr. Muntadhar, Sp.BA; dr. Safrizal Rahman, Sp.OT; dr. Raja; dr. Asturi; dr. Ikramullah; dan dr. Farhan, didukung oleh para tenaga kesehatan, termasuk bidan dan KTU Puskesmas Karang Baru serta tenaga logistik dan pengemudi.

Selain pembersihan dan pengaktifan puskesmas, pada hari pertama kegiatan juga diberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan pasien dewasa dan anak, pendataan serta pengobatan pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), serta perawatan luka ringan akibat aktivitas pembersihan.

Rangkaian kegiatan berlanjut pada Minggu (14/12/2025) dengan koordinasi lanjutan bersama HEOC, pelayanan kesehatan di Puskesmas Karang Baru, serta pelaksanaan layanan mobile clinic di desa-desa wilayah kerja puskesmas bersama Tim Relawan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK-UNSRI) Palembang.

Melalui pengaktifan kembali Puskesmas Karang Baru, IDI Wilayah Aceh menegaskan komitmennya untuk memperkuat layanan kesehatan dasar melalui kolaborasi lintas profesi dan sinergi dengan pemerintah daerah, demi menjamin keberlanjutan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

👁 47 kali

Berita Terkait