Kadinkes Aceh : Program Luar Gedung Harus Menjadi Program Primadona di Puskesmas

Program Luar Gedung harus menjadi program primadona di Puskesmas.  Hal tersebut disampaikan oleh Kadinkes Aceh, dr. Hanif, saat mendampingi kunjungan kerja Anggota DPRA dari Komisi VI, ibu Darwani A. Gani di Puskesmas  Lhoong, Kabupaten Besar .  “Program luar gedung harusnya jadi program primadona di Puskesmas, unggulan Puskesmas itu memang harusnya disitu...”.

Lebih lanjut dr. Hanif menambahkan, “Puskesmas harus lebih fokus ke program-program yang bersifat promotif dan preventif, Bukan hanya di kuratif, fokus kerja puskesmas bukan pengobatan di dalam gedung saja. Kuratif  hanya bagian kecil dari program-program di Puskesmas”.

Kegiatan diluar gedung itu sangat penting karena dampaknya langsung bersentuhan dengan masyarakat, seperti untuk menyukseskan program imunisasi, untuk menepis keragu-raguan terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat, petugas harus terjun langsung kemasyarakat untuk menjelaskan bahwa tidak ada vaksin palsu yang beredar di Aceh.

“ Vaksin yang beredar di Aceh 100 persen diperoleh  langsung dari distributor resmi yang ditunjuk kemenkes, yang diperoleh langsung dari Biofarma, sehingga kita jamin tidak ada vaksin palsu yang beredar di Aceh”, ujar kadinkes Aceh menjelaskan.

Hal lain yang ditegaskan  Kadinkes adalah mengenai pelayanan 24 jam yang harus tersedia di Puskesmas. Pelayanan ambulans harus 24 jam. Puskesmas wajib memberikan nomor  hp yang bisa dihubungi.

“Untuk kasus-kasus emergensi,ambulans harus siap kapanpun walaupun tengah malam. Ingatkan ke aparat desa, walaupun desanya jauh dari puskesmas, jika ada kasus yang bersifat emergensi dan butuh penanganan segera untuk tidak segan-segan telpon.

Kasus emergensi harus direspon segera, ambulans harus siap untuk merujuk pasien walaupun jam 3 malam. Puskesmas harus berikan pelayanan 24 jam ke masyarakat”, urai Hanif menjelaskan.

Dalam kunjungan tersebut diperoleh informasi dari Kepala Puskesmas Lhoong, dr. Maina Afrida, bahwa di Puskemas Lhoong, masih separuh desanya tidak memiliki Bidan.

Dari 28 gampong yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Lhoong, baru 13 yang ada bidan desanya, 15 desa lagi masih kosong atau belum memiliki bidan, sehingga Kepala Puskemas Lhoong membuat kebijakan dengan mewajibkan kepada setiap bidan desa untuk pegang 2 desa sekaligus.

Kadinkes Aceh saat menanggapi masalah distribusi bidan yang belum merata di Lhoong, mengharapkan kepada Kadinkes Aceh Besar  untuk melakukan re-distribusi bidan secara merata di Aceh Besar. 

Lebih lanjut kadinkes Aceh  sangat mengharapkan kepada bidan desa untuk dapat bekerja dengan baik dan penuh tanggungjawab.

“Bidan desa harus lakukan ANC dengan baik, ada 10T itu, kerjakan dengan benar. Sebagaimana kita ketahui, ANC yang dilakukan secara baik dan benar, cukup besar kontribusinya untuk menolong menurunkan AKI dan AKB,  usahakan ibu resti harus terdeksi sejak awal, paling telat, saat 6 bulan kehamilan kalau ada ibu hamil yang resti harus sudah terdeteksi faktor restinya, sehingga bisa dilakukan upaya maksimal untuk mengatasi faktor resti tersebut”.

Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi VI DPR Aceh, Darwati A. Gani mengapresiasi terhadap keberhasilan crash program campak di Lhoong.

“Kita apresiasi terhadap keberhasilan crash program campak di Lhoong ini. Walaupun permasalahan kesehatan bukan hanya campak saja, tapi banyak program–program lainnya juga, keihklasan dan kerjakeras petugas kesehatan dilapangan sangat diharapkan untuk suksesnya program-program kesehatan lainnya”, ujar ibu Darwati.

Puskemas Lhoong adalah titik akhir kunjungan kerja anggota Komisi VI DPR Aceh, Darwati A. Gani beserta rombongan hari itu. Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi VI DPRA itu didampingi oleh sejumlah pejabat penting dari Dinas Kesehatan Aceh Besar dan Dinas Kesehatan Aceh.

Sebelum singgah ke Puskesmas Lhoong, rombongan juga berkunjung ke Puskesmas Lhoknga. Di Puskesmas Lhoknga, rombongan meninjau ruang imunisasi untuk memantau tempat penyimpanan vaksin di sana. Dari Puskesmas Lhoknga, rombongan bergerak ke Gampong Naga Umbang, Kecamatan Lhoknga Aceh Besar.

Di sana rombongan meninjau Posyandu Naga Umbang untuk melihat keberhasilan program crash program campak di desa tersebut dan juga menyerap berbagai informasi dari masyarakat terkait berbagai permasalahan kesehatan yang ada di tingkat desa.

Kemudian rombongan bergerak ke desa Teungoh Geuntuet, kecamatan Lhoong Aceh Besar dan berakhir di Puskesmas Lhoong. 

👁 871 kali

Berita Terkait