Kasus Malaria Knowlesi di Aceh Barat Sedang diselidiki oleh WHO

MEULABOH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyatakan, terungkapnya sejumlah warga Aceh terjangkit malaria dari monyet atau knowlesi mendapat perhatian dari lembaga kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).

Bahkan, lembaga yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini berencana turun ke Indonesia, termasuk Aceh untuk melakukan penyelidikan. “Kini sedang diselidiki oleh WHO terhadap malaria knowlesi itu,” kata Kadis Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr Hanif di sela-sela kunjungan kerjanya ke Meulaboh, Sabtu (5/4).

Hanif menyebutkan, penderita penyakit malaria knowlesi di Aceh terdeteksi di sejumlah kabupaten/kota. Khusus untuk Aceh Barat, urainya, telah terungkap ada empat warga yang terjangkit knowlesi yang merupakan penyakit malaria yang ditularkan dari monyet kepada manusia. “Knowlesi itu gejalanya sama dengan malaria falciparum. Cuma bedanya, kalau malaria falciparum penularan dari manusia ke manusia, sedangkan knowlesi dari monyet ke manusia,” ulasnya.

Meskipun sudah ada yang terjangkit, tukas Kadinkes Aceh, sejauh ini belum ada warga yang meninggal terkait malaria knowlesi. Bila ada warga yang positif terjangkit, ucap dia, maka penderitanya diberikan obat hingga sembuh. “Tertentu juga ada upaya lain yaitu melakukan pencegahan seperti memakai kelambu,” tukasnya.

Kadinkes Aceh menambahkan, saat ini tim WHO dan Unicef yang merupakan lembaga dari PBB sedang melakukan penyelidikan terhadap malaria knowlesi di Indonesia, termasuk juga mereka akan ke Aceh.

Sementara itu, dalam pertemuan di musalla MTs Harapan Bangsa (HBS) Meulaboh, Aceh Barat, Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif menjelaskan, pada tahun 2018, Aceh Barat sebenarnya berpeluang mendapatkan sertifkat bebas dari malaria karena sudah hampir 10 tahun tidak ada warganya yang terjangkit penyakit tersebut. Namun, semua itu sirna seketika tatkala tiba-tiba saja malaria knowlesi muncul dan menyerang empat warga di Aceh Barat. “Karena adanya malaria knowlesi sehingga sertifikat bebas malaria gagal diterima,” ungkap Hanif.

Kadis Kesehatan Aceh Barat, TR Ridwan MKes menambahkan, empat warga yang terjangkit malaria knowlesi itu berasal dari Kecamatan Panton Reu dan Woyla. Namun begitu, tukasnya, kini keempat warga itu sudah negatif setelah diberikan obat. “Keempat warga itu terjangkit pada akhir tahun 2018 lalu, dan sejauh ini tidak ada kasus terbaru. “Warga itu terjangkit karena sehari-hari ke hutan. Mereka juga merupakan pasangan suami istri. Kini sudah sembuh dan negatif,” pungkas Ridwan. 

 

👁 621 kali

Berita Terkait