Meriahkan Hari Anak, Stand Dinkes Layani Pemberian Vitamin A hingga Konseling Gizi

Puncak hari anak tahun ini berlangsung meriah di Taman Budaya Banda Aceh (Kamis, 08/08/2019). Dinas Kesehatan Aceh ikut memeriahkan hari anak nasional dengan membuka stand di sisi kanan belakang Gedung Taman budaya Banda Aceh. Di stand ini Dinas Kesehatan membuka sejumlah layanan kepada pengunjung, diantaranya adalah pemberian Vitamin A untuk anak balita.

Vitamin A ini penting diberikan kepada bayi dan balita, 2 kali dalam setahun, pada setiap bulan Februari dan Agustus, untuk menjaga kesehatan mata, serta mengurangi resiko kelainan atau penyakit pada mata, serta mencegah kerusakan mata dan kebutaan sejak dini.

Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Aceh, drg. Efi Syafrida, M.Kes, menjelaskan bahwa kekurangan vitamin A pada anak menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di negara berkembang.

"Salah satu dampak kurang vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan s/d 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang, makanya pemberian vitamin A ini menjadi penting untuk dilakukan dan pemerintah sudah memprogramkan untuk pemberian vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus", jelas drg Efi.

Kurang Vitamin A pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita Kurang Energi Protein (KEP) atau gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi sangat kurang, termasuk zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A.

"Anak yang menderita kurang vitamin A mudah sekali terserang infeksi seperti infeksi saluran pernafasan akut, campak, cacar air, diare dan infeksi lain karena daya tahan anak menurun. Sasaran program ini adalah balita dari usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan. Vitamin A yang dibagikan adalah vitamin A dosis tinggi. Ada 2 jenis vit A yang diberikan yaitu yang biru (100.000 IU) untuk bayi usia 6 sd 11 bulan, dan yang merah (200.000 IU) untuk usia 12 sd 59 bulan. Dan yang yang paling penting, vitamin A ini tersedia secara gratis di Posyandu,  Puskesmas dan sentra pelayanan kesehatan lainnya ", jelas drg.  Efi lagi, seraya menghimbau kepada orang tua yang memiliki bayi dan balita untuk membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas terdekat. 

Masalah kekurangan vitamin A bukan hanya terjadi apada anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, tapi juga dapat terjadi pada keluarga dengan penghasilan yang cukup. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu tentang gizi yang baik. Gangguan  penyerapan pada usus juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin A.

Manfaat Vitamin A
Vitamin A yang disebut juga Retinol sangat banyak fungsinya, yaitu: membantu mata menyesuaikan diri terhadap perubahan cahaya dari terang ke gelap, mencegah kekeringan selaput lendir mata yang disebut xerosis konjungtiva, mencegah terjadinya kerusakan mata berlanjut yang akan menjadi bercak bitot sampai kebutaan, menjaga kesehatan kulit dan selaput lendir saluran pernafasan, saluran kemih dan saluran pencernaan terhadap masuknya bakteri dan virus, membantu pertumbuhan tulang dan sistem reproduksi, membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, pembelahan sel, diferensiasi sel, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bersifat antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas penyebab kerusakan sel dan jaringan.

Hasil penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian suplementasi Vitamin A sebanyak 2 kali pertahun pada anak umur 6-59 bulan dapat mencegah kekurangan Vitamin A dan kebutaan (buta senja), juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga mengurangi kejadian kesakitan dan kematian pada balita, karena vitamin ini dapat mencegah timbulnya komplikasi pada penyakit yang sering terjadi pada balita seperti campak dan diare.

Bagi Ibu menyusui, selain untuk mencegah kebutaan, Vitamin A juga sangat dibutuhkan untuk pembentukan ASI yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya.

Selain pemberian vitamin A pada anak-anak, stand dinas kesehatan juga melayani pemberian Fe/zat besi dan edukasi pentingnya Fe/zat besi untuk mencegah anemia bagi remaja putri. Juga tersedia layanan pengecekan status gizi/stunting pada anak, konseling gizi, dan  ada edukasi isi piringku. 

Anak Aset Berharga

Sementara itu dari panggung utama dilaporkan, Pelaksana tugas  Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyebutkan anak merupakan aset berharga yang harus dijaga. Sebagai generasi penerus yang akan membawa bangsa ini menuju ke arah yang maju, makmur, dan sejahtera di masa yang akan datang.

“Jika ingin membangun masyarakat yang berkualitas, maka pembinaan, pendidikan dan perhatian terhadap anak sejak dini harus kita tingkatkan. Agar di saat kita mendapatkan bonus demografi di tahun 2030 itu benar-benar bermanfaat bagi bangsa ini,” kata Nova Iriansyah, pada Pucak Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2019, di Taman Budaya, (Kamis, 8/8/2019).

Nova berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat lebih memperhatikan pembinaan serta pengawasan anak, dengan lebih mengutamakan dan menanamkan prinsip agama pada anak dalam kehidupan sehari hari. Dengan demikian perkembangan anak akan lebih baik dengan moral dan akhlak yang sesuai dengan norma keislaman.

“Melalui Islam misalnya, dengan itu anak-anak kita bisa kita selamatkan dan bonus demografi itu kita dapatkan pada saatnya dengan lebih baik,” katanya.

Sementara Itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Nevi Ariani, mengatakan acara Peringatan Hari Anak Nasional ini merupakan perwujudan kepedulian pemerintah Aceh terhadap perlindungan anak, yang selama ini terus diupayakan oleh Pemerintah Aceh.

Acara yang mengusung tema “Ketahanan Keluarga Penopang Perlindungan Anak” itu memiliki makna bahwa keluarga adalah tameng utama pelindung anak bangsa. Sesuai yang termaktub dalam Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa ada peran negara dalam melindungi anak sebagai generasi penerus bangsa.

“Momen hari anak nasional ini adalah bagaimana kita melindungi anak kita yang dimulai dari keluarga, lingkungan sehat, pastinya anak-anak kita kedepanya pasti terbebas dari ancama kekerasan,” kata Nevi Ariani.

 

 

👁 674 kali

Berita Terkait