Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi pada acara do’a bersama, sebagai bentuk dukungan dan menyemangati warga Aceh, terkait penyebaran virus Corona.
Doa bersama itu sebagai bentuk dukungan dan harapan kepada 285 WNI (Warga Negara Indonesia) dari Wuhan, China, yang sekarang sedang menjalani observasi (karantina) di Natuna, Kepulauan Riau. Beberapa orang dari 285 WNI yang diobservasi di Natuna itu adalah mahasiswa dari Aceh.
“Ikhtiar telah dilakukan semaksimal mungkin dan semampu kita. Berbagai upaya telah kita lakukan, mulai dari membangun komunikasi dengan anak-anak kita yang saat ini sedang menuntut ilmu di Wuhan, hingga upaya pencegahan yang dilakukan di bandara. Namun, sesuai perintah agama, bahwa ikhtiar dan do’a adalah hal yang tidak terpisahkan. Allah maha menguasai segalanya, maka kepada Allah pula kita mengadu,” imbau Nova.
Sementara Kepala Biro Keistimewaan Setda Aceh, Zahrul Fajri, menyampaikan bahwa zikir dan do’a tersebut akan digelar pada hari Selasa, 4 Februari 2020, ba’da shalat Isya berjama’ah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Zikir dan do’a ini akan dipimpin Ustadz Asy’ari Ibrahim, pimpinan majelis Dzikir Mujiburrahman. Sedangkan tausiah akan disampaikan oleh Ustadz Masrul Aidi, pimpinan Dayah Babul Maghfirah.
Sebagaimana diketahui, sejak mendapat kabar keberadaan mahasiswa Aceh di Wuhan, Plt Gubernur telah menginstruksikan seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk berkoordinasi dan memastikan kondisi mereka tidak kekurangan. Kemungkinan evakuasi juga terus diupayakan oleh Pemerintah Aceh melalui Kemenlu RI.
Untuk mempermudah koordinasi, Plt Gubernur Aceh memerintahkan Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, untuk mendirikan Posko Informasi terkait masyarakat Aceh di Wuhan. Sedangkan di Aceh, Posko yang sama dibuka 24 jam di Dinas Sosial Aceh yang dikoordinir langsung oleh Kadinsos Aceh.
Upaya evakuasi dilakukan melalui komunikasi dan koordinasi dengan Kemenlu RI, karena menyangkut hubungan antarnegara. Plt Gubernur memerintahkan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, untuk bertemu dengan Komisi I DPR RI dan Kementerian Luar Negeri di Jakarta agar mahasiswa asal Aceh di Wuhan dapat dievakuasi pada kesempatan pertama.
“Alhamdulillah, data menyebutkan bahwa hingga hari ini tidak ada satupun masyarakat Indonesia termasuk 13 mahasiswa Aceh di Wuhan, yang terpapar novel coronavirus. Sebagaimana kita ketahui, saat ini adik-adik kita menjadi bagian dari 238 WNI yang diobservasi kesehatannya di Natuna,” ujar Nova.
Nova juga mengimbau agar seluruh rakyat Aceh tidak khawatir dengan upaya observasi kesehatan yang saat ini sedang dijalani oleh pelajar Aceh di Natuna, karena hal tersebut adalah upaya pencegahan yang memang harus dilakukan. Hal tersebut, kata Nova, sudah disarankan oleh WHO dan menjadi standar yang harus dijalankan di seluruh negara yang mengevakuasi warganya dari Wuhan.
“Saya mengimbau agar seluruh masyarakat Aceh, anggota keluarga, para tetangga dari anak-anak kita yang sedang diobservasi kesehatannya di Natuna agar tidak pelu khawatir. Insya Allah anak-anak kita tidak ada satupun yang terpapar. Mereka hanya sedang menjalani SOP yang telah ditetapkan WHO. Para dokter dan psikolog terbaik sedang mendampingi mereka hingga 14 hari ke depan. Mari bersama kita do’akan yang terbaik buat anak-anak kita,” ajak Nova.
👁 813 kali