Banda Aceh (11/10/2019) | Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang produktif dan berdaya saing, sangat dipengaruhi oleh status atau kondisi kesehatan pekerja. Bayangkan saja jika pekerja sering sakit-sakitan, tentu saja hal ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas pekerja.
Untuk mewujudkan masyarakat pekerja di Indonesia agar sehat, bugar, dan produktif maka diperlukan upaya-upaya tertentu. Salah satu upaya tersebut diantaranya dengan pembentukan Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja). Selain Pos UKK juga ada Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) dengan sasaran pekerja perempuan di perusahaan formal, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan dan perkantoran. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat melalui aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga. Secara khusus dalam program kesehatan kerja ini menyasar seluruh pekerja baik pekerja di sektor formal maupun informal.
Sedangkan, program kesehatan olahraga meliputi pembinaan kebugaran jasmani pada masyarakat, khususnya Jemaah haji, ASN, dan anak sekolah, serta pembudayaan aktivitas fisik pada individu, komunitas/kelompok, lingkungan.
Pertemuan Koordinasi Kesehatan Kerja dan Olahrga Tingkat Provinsi Aceh yang berlangsung di Arabia Hotel Banda Aceh (09-11/10-2019) mengusung tema “Penguatan Dinas Kesehatan dan Percepatan Capaian Program Kesehatan Kerja dan Olahraga sebagai Upaya Penurunan AKI, AKI, Anemia, Stunting dan PTM di Aceh”.
Pertemuan tersebut diikuti oleh Kepala seksi Kesling dan Kesjaor dari 23 Kab/Kota se Aceh dan juga diikuti oleh peserta dari lintas program dinkes Aceh. Selain menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, pertemuan tersebut ikut diisi oleh Narasumber dari kemenkes, yaitu ibu drg. Kartini Rustandi, MKes yang saat ini menjabat Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga di Kementerian Kesehatan. Pada pertemuan itu juga diserahkan media seperti banner dan baju. Menurut Panitia pelaksana, hal ini sebagai upaya mendukung integrasi program germas dengan pembentukan komunitas olahraga pada opd dinkes di 23 kab/kota di Aceh
Pekerja yang sehat merupakan modal dalam membangun nasional, karena tanpa ada kesehatan yang baik maka pekerja tidak akan mampu bersaing di era globalisasi ini. Apalagi saat ini Indonesia sedang mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SGDs) yang sudah disepakati dunia internasional.Sehingga, pemerintah dan dunia usaha juga diminta meningkatkan produktivitas, dengan memperbaik kualitas sumber daya manusia. Hal itu dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan negara.
Dalam pelaksanaannya, upaya kesehatan kerja dan olahraga mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif. Penyelenggaraan kesehatan kerja dan olahraga dilaksanakan secara berjenjang oleh pemerintah pusat sampai pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai pada pelaksanaan di tempat kerja, dengan melibatkan peran lintas program, lintas sektor, swasta ( dunia usaha ) serta peran aktif seluruh masyarakat. Upaya ini penting karena seperti kita ketahui pekerja merupakan penggerak perekonomian bangsa dimana pekerja yang sehat akan menjadi investasi dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Selain itu, pekerja juga sebagai tulang punggung keluarga memiliki peran penting dalam mengelola kesehatan di tingkat keluarga. Pekerja akan menentukan pemenuhan gizi keluarga, health literacy pada keluarga hingga pembiasaan pola hidup yang sehat pada keluarga. Di sisi lain, pekerja juga merupakan pencetak generasi penerus bangsa dan berada pada masa reproduktif sehingga berkontribusi terhadap pencapaian dan berdaya ungkit yang tinggi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit menular, penyakit tidak menular serta permasalahan kesehatan masyarakat lainnya.
👁 776 kali