UPTD P2KK Dinkes Aceh Ambil Bagian dalam Simulasi Gempa di Fatih Bilingual School

BANDA ACEH - Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (UPTD P2KK) Dinkes Aceh, ikut ambil bagian dalam kegiatan simulasi bencana gempa dan kebakaran yang berlangsung di Fatih Bilingual School Lamlagang, Banda Aceh (Sabtu, 26/08/2017). Selain UPTD P2KK Dinas Kesehatan Aceh, unsur lain lain yang terlibat diantaranya adalah Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). 

Kegiatan simulasi yang diadakan di Kompleks Sekolah Fatih Bilingual School, Lamlagang Banda Aceh itu, melibatkan 87 murid SD yang ada di sekolah itu serta 13 staf pengajar.

Kepala SD Fatih Bilingual School Lamlagang, Riza Emilia, menjelaskan kegiatan itu merupakan permintaan pihaknya ke instansi berkompeten, dengan tujuan anak-anak SD Fatih Bilingual School tanggap serta peka bila situasi terjadi bencana.

“Tentu kita tidak berharap ada bencana.Tapi, simulasi ini penting, untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah serta tindakan apa yang akan diambil untuk mengantisipasi dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa,” kata Emilia.

Ia menjelaskan untuk skenario simulasi yang dilaksanakan itu, sebanyak 87 murid SD Fatih sedang belajar seperti biasanya, di kelasnya masing-masing. Lalu, tiba-tiba gempa disusul bunyi sirine dari BPBA yang menginformasikan terjadi gempa 8,9 skala richter. Anak-anak pun diarahkan keluar kelas untuk menghindari terjadi runtuhan gedung oleh guru yang bertindak sebagai ketua tim bencana serta mengumpulkan anak-anak di satu titik yang telah ditentukan.

“Lalu ketua tim bencana melakukan perhitungan murid, ternyata ada dua murid yang tidak ada di sana, sehingga dilakukan pencarian. Ternyata dua murid itu mengalami luka-luka, karena tersangkut di tangga dan pintu ruang kepala sekolah. Lalu, ketua tim bencana meminta guru bagian kesehatan untuk mengangkat kedua murid ke dalam mobil serta meninjau situasi sekolah, apa masih dapat dilanjutkan proses belajar mengajar,” ungkapnya.

Emilia menyebutkan selain simulasi, anak-anak juga mendapat pembekalan lainnya, seperti melihat tontonan tentang bencana gempa, dan juga mendapat informasi mengenai langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana serta ditunjukkan alat-alat peraga saat bencana terjadi.

👁 386 kali

Berita Terkait