Cegah Dehidrasi, JCH Dihimbau Banyak Minum Air Putih

Banda Aceh - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mengimbau jemaah calon haji di daerahnya untuk memperbanyak minum air mineral guna mencegah terjadi dehidrasi pada jemaah, mengingat perbedaan suhu yang sangat ekstrem antara Indonesia dan Arab Saudi.

“Jemaah diimbau untuk minum air putih yang cukup, suhu yang tinggi disertai kelembaban yang rendah, membuat jamaah rentan terserang dehidrasi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh dr. Sulasmi di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke, sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jamaah haji tetap terhidrasi dengan baik.

Menurut dia kunci dehidrasi adalah kekurangan mineral (mineral loss), maka jamaah harus banyak minum air yang dicampur elektrolit dan jangan tunggu haus.

“Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban,” katanya.

Ia menambahkan konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktivitas di luar hotel, dengan mencampurkan satu sachet oralit dengan 600 mililiter air.

Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 mililiter air setiap botolnya.

Jemaah calon haji Aceh juga diminta untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dengan memakai alat pelindung diri (APD), salah satunya seperti topi dengan pinggiran yang lebar.

Selain itu, jemaah juga diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar tersengat matahari langsung, terutama muka dan tangan.

“Jemaah juga kita minta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, dan selalu menggunakan alas kaki saat bepergian,” katanya.

"Jangan sampai jemaah tidak bisa beribadah karena kaki melepuh, ketika jemaah tidak memakai alas kaki", harap Sulasmi.

Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Di samping itu, Dinkes Aceh juga meminta jemaah haji untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci, guna meminimalisir potensi tertular COVID-19 atau penyakit lainnya.

“Selain risiko tertular COVID-19, masih ada risiko penularan penyakit Mers-Cov yang perlu diwaspadai jemaah. Keduanya bisa dicegah dengan disiplin protokol kesehatan, cuci tangan, jaga kebersihan, juga pakai masker dengan baik,” katanya.

Pada tahun ini, Embarkasi Aceh  memberangkatkan sebanyak 2.023 jamaah calon haji terdiri dari sebanyak 1.992 jamaah dan 31 orang petugas haji.

Semua jamaah akan diterbangkan dalam enam kloter, masing-masing kloter 393 orang terdiri atas lima kloter penuh dan satu kloter campuran.

👁 1429 kali

Berita Terkait