Cegah Anak Stunting, Ayah Diminta Berhenti Merokok

(Jakarta, 10/02) -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin meminta para ayah yang memiliki balita di bawah 2 tahun untuk berhenti membeli rokok guna mencegah Stunting.

Uang untuk membeli rokok lebih baik dialokasikan untuk membeli protein hewani yang sangat mudah dicari seperti telur bagi asupan gizi anak.

Menurut hasil riset yang pernah dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, dana yang dihabiskan untuk membeli rokok pada satu keluarga lebih banyak 3 kali lipat dibandingkan untuk membeli telur, sedangkan banyak balita kekurangan telur sementara keluarga atau sang ayah banyak yang merokok.

"Oleh karenanya saya mengajak ibu-ibu jika punya suami merokok, ingatkan ke bapaknya, apalagi yang punya balita di bawah 2 tahun. Kita kan nggak mau anaknya stunting. Stunting itu kan intelektualitasnya lebih rendah dan kepintarannya turun", kata Menkes Budi dalam talk show bertajuk Protein Hewani Cegah Stunting : Isi Piringku, Alihkan Belanja Rokokmu, pada Kamis 9/02/2023.

Penyebab stunting di banyak daerah adalah kurangnya asupan susu dan telur. Padahal menurut Budi telur adalah salah satu jenis protein hewani yang sangat mudah dicari.

Budi mengatakan harga rata-rata telur sekitar 25.000 untuk 16 butir, sedangkan rokok harganya lebih mahal.

"Yang ingin saya sampaikan adalah telur itu harganya cuman 25.000 dapat 16. Kalau bapak-bapak merokok itu uangnya dengan 25.000 dapat berapa batang", kata Budi.

"Berhentilah merokok. Uangnya dipakai buat beli telur. Telurnya nanti diberikan ke bayinya supaya tidak stunting, dan bisa menjadi anak yang pintar nantinya, sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju", ucapnya.

Budi juga menghimbau ibu-ibu untuk memberikan telur kepada bayi dengam melihat keinginan anaknya berdasarkan jenis olahan telur, kata dia. Bisa dikreasikan agar anak doyan dan mendapatkan asupan gizi protein sehingga jauh dari stunting.

Kementerian Kesehatan RI mencatat data stunting di Indonesia masih tinggi yaitu berada pada angka 21,6%. Target pemerintah untuk stunting di Indonesia harus bisa turun hingga 14%.

Oleh karenanya pemerintah Indonesia mengajak orang tua dan petugas kesehatan untuk bisa membantu menurunkan angka stunting bersama yang salah satunya itu mengurangi konsumsi rokok dan dialihkan untuk membeli telur.

👁 1233 kali

Berita Terkait