JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memperluas cakupan imunisasi anak di wilayah Sumatera yang terdampak bencana banjir dan longsor. Langkah ini dilakukan untuk mencegah munculnya Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), khususnya campak, di tengah kondisi darurat.
Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indri Yogyaswari, mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi untuk memperluas cakupan imunisasi di wilayah Sumatera yang terdampak bencana banjir dan longsor, serta terdapat tiga target perluasan tersebut.
Dikatakan, ketiga target tersebut yakni imunisasi tambahan di pos pengungsian, imunisasi tambahan di tempat yang terdampak langsung, serta di tempat munculnya suspek campak. Sebelumnya, kata Indri, Kemenkes sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Penanggulangan Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di tiga provinsi yang terdampak bencana. Namun demikian, lanjut dia, dalam pelaksanaannya masih terdapat sejumlah tantangan.
Adapun sejumlah tantangannya, katanya, yakni ketersediaan vaksin, penyimpanan yang rusak, dan kurangnya tenaga vaksinator.
Dia menyoroti tiga alasan pentingnya imunisasi tersebut. Pertama untuk melindungi diri sendiri, dimana imunisasi akan membentuk antibodi sehingga tidak terkena penyakit berat atau tidak menimbulkan kecacatan bahkan kematian.
“Kemudian dari sisi orang lain ada dua hal, mungkin yang pertama dia membentuk kekebalan kelompok,” katanya, Senin (22/12/2025).
Dengan imunisasi, katanya, transmisi bibit penyakit akan tertahan, pun kalau tersebar tidak menimbulkan penyakit karena banyak yang sudah menerima vaksin.
Ketiga, lanjutnya, untuk melindungi orang lain. Dia menyebutkan bahwa anak masih tergantung pada orang tua dan keluarganya, sehingga hidup bersama. Apabila memberikan anak perlindungan dengan imunisasi, maka satu keluarga juga terlindungi.
"Nah kita punya program namanya imunisasi kejar, yang mana dia diberikan pada kelompok target umur yang sebenarnya sudah lewat dari yang seharusnya," kata Indri.
👁 67 kali




