Kenali Lebih Dekat Penyakit Polio pada Anak

(BANDA ACEH) -- Sudah menjadi rahasia umum bahwa anak-anak masih belum memiliki sistem imun yang sempurna, sehingga mereka memang mudah terserang penyakit. Tidak hanya penyakit ringan seperti flu atau demam, penyakit kronis juga dapat menyerang mereka.

Nah, salah satu penyakit yang mengancam nyawa mereka adalah polio. Bahkan dua puluh tahun silam, UNICEF mencatat 1.000 anak setiap harinya menjadi korban keganasan penyakit ini.

Penyebab Polio

Virus polio tidak hanya dapat melumpuhkan anak-anak, tetapi juga membuat mereka kesulitan bernapas dan dapat berujung pada kematian. Virus ini dapat tersebar melalui air dan kotoran manusia. Sifatnya pun tergolong sangat menular dan selalu menyerang anak balita.

Di daerah dengan sanitasi yang buruk, virus ini sangat mudah menyebar melalui rute fekal-oral, melalui air, atau makanan yang terkontaminasi. Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus juga dapat menyebabkan polio. Apabila terinfeksi, virus ini akan menyerang otak dan saraf tulang belakang penderitanya.

Jenis Penyakit Polio

Penyakit ini menjadi sangat mewabah dua puluh tahun belakangan ini di banyak negara berkembang. Kejadian ini terjadi disebabkan karena minimnya informasi mengenai penyakit ini. Informasi tersebut termasuk mengenai beberapa jenis dari penyakit tersebut, seperti ulasan berikut ini:

1. Polio Paralitik

Terdapat sekitar 1 persen infeksi virus polio yang akan berkembang menjadi polio paralitik. Polio jenis ini bisa menyebabkan kelumpuhan pada sumsum tulang belakang atau kelumpuhan tulang belakang batang otak. Gejalanya antara lain yaitu hilangnya refleks, kejang parah, nyeri otot, kelumpuhan mendadak seperti di pinggul atau pergelangan kaki.

Parahnya lagi, 5 hingga 10 persen kasus virus ini menyerang otot yang mendukung sistem pernapasan, sehingga otot tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan kondisi ini bisa menyebabkan kematian.

2. Polio Non-Paralitik

Dikenal juga dengan polio abortif atau polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan. Polio jenis ini menyebabkan gangguan penyakit ringan seperti flu yang menyerupai penyakit virus lainnya. Gejala yang dapat muncul antara lain demam, sakit tenggorokan, mudah lelah, sakit kepala, atau nyeri punggung.

Sindrom Pasca Polio

Hal yang mengerikan dari polio jenis ini dibandingkan yang lainnya adalah gejala kelumpuhan yang terjadi setelah beberapa tahun mengalami serangan polio. Durasi munculnya kelumpuhan tersebut yaitu 15 hingga 35 tahun setelah infeksi virus.

Pengobatan dan Pencegahan Polio

Sayangnya, apabila seorang anak terjangkit penyakit polio, tidak ada obat yang mampu menyembuhkannya. Pengobatan yang diberikan pun difokuskan untuk mengurangi gejala yang timbul, seperti pemberian antibiotik untuk infeksi tambahan, penghilang rasa sakit, ventilator untuk membantu pernapasan, fisioterapi, latihan moderat, dan diet yang tepat.

Namun, imunisasi dapat diberikan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio seumur hidup. Vaksin polio dapat diberikan saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, antara 6 – 18 bulan, dan yang terakhir adalah pada usia antara 4 – 6 tahun. Jenis imunisasi yang diberikan terdiri dari dua jenis, yaitu:

Inactivated Polio Vaccine (IPV)
Vaksin ini terdiri dari serangkaian suntikan, yaitu saat anak berusia 2 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 4-6 tahun. Vaksin ini dibuat dari virus polio tidak aktif, tapi sangat aman dan efektif dan tidak dapat menyebabkan polio.

Oral Polio Vaccine (OPV)
Vaksin ini menjadi pilihan di banyak negara karena biaya yang lebih murah, kemudahan pemberian, dan efeknya yang sangat baik. Namun, saat anak hendak diberikan vaksin ini, ia harus berada pada kondisi yang prima. Jika tidak, vaksin ini sangat membahayakan, bahkan mampu melumpuhkan orang yang divaksin.

Jaga selalu kesehatan Si Kecil dengan memberi imunisasi dasar lengkap dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.

👁 18222 kali

Berita Terkait