BANDA ACEH - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Aceh, Sulasmi menyebutkan sangat penting menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan pesantren/Dayah di Aceh. Selalu jaga kebersihan di Pesantren/Dayah, terutama yang terkait dengan personal hygiene untuk santri itu sangat penting dan perlu ditingkatkan.
Karena, kata Sulasmi, pesantren/dayah merupakan tempat menimba ilmu sehingga menjadi tempat berkumpulnya para remaja.
“Oleh karena itu, penting bagi mereka menjaga kebersihan di lingkungan pesantren/dayah, kebersihan diri bagi santri (personal hygine) agar terbebas dari penyakit bahaya yang mengintai,” kata Sulasmi di Banda Aceh pada Kamis, (30/03).
Sulasmi menyebutkan, bahaya paling rentan yang dialami santri adalah penyakit kulit seperti scabies, kurap, panu, berkutu dan sebagainya.
“Kita khawatir kalau ada penyakit yang mudah menularkan ke yang lain, penyakit kulit seperti scabies atau tungau itu kalau sudah gatal, kuman penyakit ini akan bikin terowongan pada jaringan kulit penderitanya. Terutama di malam hari, gatal-gatal yang terjadi bisa menyebabkan luka apabila terus menerus digaruk. Tungau penyebab gatal itu sering ada dikasur dan di bantal. Apalagi jika ada kutu, itu bisa membuat anemia penderitanya juga,” katanya.
Hal itu, kata Sulasmi, tentunya akan berdampak pada efektivitas proses belajar santri jadi terganggu, bisa menciptakan suasana kurang nyaman dalam belajar, sehingga kebersihan di pesantren/dayah harus selalu diperhatikan dan di tingkatkan.
“Gimana mau konsentrasi belajar jika gatal-gatal terus, ada yang kurang darah, ada yang garuk-garuk saja kerjaannya, makanya itu harus kita tingkatkan kebersihannya,” sebutnya.
“Kita ingin personal hygiene untuk santri itu ditingkatkan, jadi kita harus mengedukasi santri santriwati agar tahu bagaimana personal hygiene yang bagus,” sebutnya.
Oleh karenanya, jelas Sulasmi, selain menjaga kebersihan diri sendiri, kontribusi pesantren/Dayah dalam mewujudkan hal itu juga sangatlah penting.
Beberapa persyaratan kemudian harus dipenuhi oleh pesantren/Dayah tersebut guna mewujudkan kebersihan di lingkungan dayah, seperti ketersediaan air yang bersih sehingga tidak ada pencemaran air.
“Kemudian jumlah air juga mestinya sesuai dengan jumlah santriwan santriwati yang ada disana, kemudian juga prasarana yang lain adalah ruangan misalnya, ruangannya maunya ada ventilasi sehingga tidak pengap,” ujarnya.
👁 1244 kali