Baksos ke Jamat, Tim Kesehatan Lakukan Edukasi Hidup Sehat hingga Datangkan Dokter Spesialis

(Takengon, 31 Maret 2019). Dalam rangka bakti sosial ke daerah pedalaman terpencil di Kabupaten Aceh Tengah, yang dipusatkan di Kemukiman Jamat, Kecamatan Linge, di kabupaten Aceh Tengah,   sepanjang Sabtu Sabtu dan Minggu Kemarin (30-31 Maret 2019) mengadakan sejumlah kegiatan, mulai dari  edukasi hidup sehat hingga  layanan kesehatan gratis kepada masyarakat terpencil yang tinggal dipedalaman Aceh Tengah itu. Kegiatan bakti sosial kesehatan tersebut dipusatkan di Pustu Jamat, Kecamatan Linge Aceh Tengah.

Layanan yang diberikan diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis oleh dokter umum hingga Pelayanan kesehatan dokter spesialistik. Layanan pengobatan spesialis diantaranya adalah spesialis THT (bekerjasama dengan Komda PGPKT Aceh), spesialis anak dan spesialis kandungan dan penyakit kandungan (obgyn), spesialis mata, dan juga Pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut. Masyarakat juga mendapatkan pelayanan obat gratis hingga edukasi cara minum yang benar dari apoteker yang ditunjuk. 

Selain itu juga ada kegiatan penyuluhan kesehatan pembagian hygiene kit (handuk, odol dan sikat gigi), dan juga Skrining faktor Resiko PTM di Masyarakat.

Pada kegiatan ini dr. Azwar, Sp. THT mewakili Komda PGPKT Aceh, ikut menyerahkan 2 alat bantu dengar kepada warga Jamat yang mengalami masalah pendengaran. 

"Tadi sudah diberikan 2 alat bantu dengar kepada warga yang mengalami masalah dengan pendengarannya. Belakangan ada yang butuh 1 lagi, tapi saat ini Komda PGPKT Aceh cuma bisa membantu 2 alat bantu dengar. Kita sudah komunikasi dengan Bapak kadinkes mungkin bisa untuk membantu kebutuhan yang akan datang", sebut dr. Azwar, Sp. THT ini.  

Disamping layanan umum dan spesialistik juga ada pemeriksaan cek kesehatan dasar seperti pemeriksaan kadar gula darah, cek kolestrol.  Dilokasi juga dilakukan layanan imunisasi kepada anak-anak yang berada di daerah pedalaman tersebut.

Pojok Edukasi Ibu dan Anak

Selain kegiatan pengobatan diatas, dinas kesehatan Aceh juga membuka pojok edukasi untuk ibu dan anak. Kegiatan di Pojok edukasi ini diantaranya adalah edukasi isi piringku, edukasi pola asuh yang baik, dan edukasi pentingnya pemberian ASI Ekslusif dan pemberian ASI sampai usia 2 tahun. Pojok edukasi ini sasarannya adalah Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Ibu Balita dan anak-anak. Selain itu juga adalah demo Cuci Tangan yang benar, yaitu mempraktekkkan 7 langkah cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun, dan edukasi kesehatan lingkungan dan sanitasi. 

Kepada ibu-ibu yang hadir dilokasi, kepala dinas kesehatan Aceh,  dr. Hanif mengharapkan agar anak-anaknya tetap diimunisasi dan kepada ibu hamil untuk selalu memeriksakan kesehatannya kepada tenaga kesehatan terdekat,  baik kepada bidan desa atau bisa juga ke puskesmas atau minimal ke Pustu Jamat yang ada didesa tersebut.

"Tolong anak-anak jangan lupa diimunisasi,  ibu hamil juga tolong diperiksakan kehamilannya. Minimal 4 kali selama periode kehamilan. Jika melahirkan harus difasilitas kesehatan dan wajib ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih", harap dr. Hanif. 

Dr. Hanif juga mengharapkan kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi,  agar tetap memberikan ASI secara ekslusif kepada anak-anaknya.

"Tetap berikan ASI secara ekslusif kepada bayi sampai dengan usia 6 bulan. Kebutuhan gizi pada bayi sampai dengan 6 bulan sudah cukup dari asupan ASI saja, tidak perlu ada tambahan makanan yang lain lagi. ASI saja sudah cukup. Ibunyalah yang harus makan makanan yang cukup dan bergizi, agar produksi ASI cukup untuk bayinya", tambah dr. Hanif. 

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, drg. Efi Syafrida yang mendampingi Kadinkes Aceh merincikan, selama 2 hari pojok edukasi ibu dan anak ini telah  melayani sebanyak 100 orang.

"Alhamdulillah sudah ada 100 orang yang bisa terlayani di layanann pojok edukasi ibu dan anak ini. Rinciannya Ibu Hamil sebanyak 15 orang. Kepada ibu hamil ini selain mendapat edukasi yang tadi disebutkan kepada mereka juga mendapat bingkisan berupa paket yang isinya  kain sarung, isi piringku, personal Hygiene kit (Handuk, sikat gigi dan odol), Buku KIA, dan juga Leaflet Stunting", sebut drg. Efi.

"Selebihnya juga ada sebanyak 85 balita dan ibunya yang sudah berhasil diedukasi untuk hidup sehat, dan kepada balita dan ibunya ini mereka juga diberikan berupa  Biskuit (snack pagi), Hygiene kit, sikat gigi khusus anak, Buku KIA, dan Leaflet stunting", tambah Efi lagi.

Kemukiman Jamat merupakan kemukiman yang berada di kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah yang termasuk paling terpencil, letaknya lumayan jauh yaitu lebih dari 70 km dari ibukota kabupaten, berada di paling ujung timur wilayah kecamatan Linge. Berbeda dengan desa lain di kabupaten Aceh Tengah yang rata-rata berada pada ketinggian diatas 1.000 meter diatas permukaan laut.

Desa Reje Payung, yang menjadi pusat lokasi baksos, adalah sebuah desa dikemukiman Jamat yang berada persis di pinggiran sebuah sungai besar yang bermuara di Arakundo dan Lhok Nibong, Aceh Timur ini berada pada elevasi dibawah 600 meter diatas permukaan laut. Itulah sebabnya suhu udara di desa ini relatif panas dan beberapa jenis tanaman dataran rendah seperti kelapa, durian dan rambutan dapat tumbuh baik disini.

 Untuk menuju ke lokasi baksos yang dipusatkan di Kemukiman Jamat ini, rombongan harus melalui medan jalan terjal yang lumayan mengguncang perut selama hampir 3 jam dengan kontur daerah yang berbukit dan bergunung-gunung.

Di bagian lain, tim DTPK Dinkes Aceh juga turun ke sekolah dasar yang ada dilokasi baksos Jamat. Di sekolah ini, selain melakukan pemeriksaan kesehatan mata, THT, gigi dan mulut,  tim yang turun juga melakukan penyuluhan kesehatan, termasuk edukasi gizi dan cara menyikat gigi yang benar. Tim DTPK juga melakukan pemberian susu dan sikat gigi gratis kepada murid SD tersebut. (Cut)

 

👁 889 kali

Berita Terkait