Ahli Otologi Nasional Tangani Kasus Infeksi Telinga Berat di Aceh dalam Rangka MBKN 2025

Dokter ahli THT-BKL nasional dan lokal melaksanakan operasi pendampingan terhadap lima kasus berat infeksi telinga menahun (OMSK) di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada Minggu (3/08/2025).
Dokter ahli THT-BKL nasional dan lokal melaksanakan operasi pendampingan terhadap lima kasus berat infeksi telinga menahun (OMSK) di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada Minggu (3/08/2025).

Banda Aceh — Dalam rangkaian kegiatan Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) Aceh 2025 yang mengusung tema “PERHATI-KL: Melangkah untuk Sehat, Mengabdi untuk Negeri”, sejumlah dokter ahli THT-BKL nasional dan lokal melaksanakan operasi pendampingan terhadap lima kasus berat infeksi telinga menahun (OMSK) di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada Minggu (3/08/2025).

Operasi dipimpin oleh dua ahli otologi dan neurotologi dari Jakarta dan Medan, yakni Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.N.O.(K) yang akrab disapa dr. Caca, dan dr. Devira Zahara, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Oto.(K), M.Ked.(ORL-HNS).

Mereka menangani beberapa kasus kompleks dengan teknik dan teknologi terkini dalam dunia kedokteran THT.

Salah satu pasien, perempuan berusia 27 tahun, menjalani operasi timpanomastoidektomi dan ossiculoplasty karena infeksi telinga kronis disertai gangguan pendengaran derajat sedang berat (67 dB). Saat operasi, ditemukan kerusakan pada dua tulang pendengaran (maleus dan inkus).

Untuk itu, dr. Caca memasang Protesa Total Ossicular (PTO) berbahan plastik biokompatibel, yang ia bawa langsung dari Jakarta karena alat ini belum tersedia di Aceh. Prosedur ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi pendengaran pasien serta mengurangi keluhan tinitus dan vertigo.

Selain itu, dr. Caca juga melakukan operasi miringoplasti (penambalan gendang telinga) dengan pendekatan endoskopi pada pasien laki-laki berusia 63 tahun dengan perforasi gendang telinga kurang dari 50%.

Sementara itu, dr. Devira Zahara menangani dua pasien perempuan. Salah satunya berusia 20 tahun, yang telah tiga kali menjalani operasi serupa tanpa kesembuhan total akibat kurang patuh pada anjuran pengobatan.

Pasien lain, perempuan 36 tahun, didiagnosis OMSK tipe bahaya dengan perforasi di atik dan gangguan pendengaran cukup berat.

Dari pihak lokal, Dr. dr. Azwar Ridwan, Sp.MK, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Oto.(K) yang sehari-hari bertugas di RSUDZA Banda Aceh juga turut melakukan operasi pada pasien laki-laki usia 19 tahun dengan OMSK tipe bahaya.

Pada kasus ini, selain pembersihan infeksi, dilakukan ossiculoplasty menggunakan kartilago tragus sebagai alternatif protesa.

Teknologi dan Harapan Baru untuk Pasien OMSK
Ossiculoplasty adalah salah satu teknik bedah unggulan untuk memperbaiki tulang pendengaran yang rusak akibat infeksi kronis. Protesa yang digunakan dalam prosedur ini dapat berupa TORP (Total Ossicular Replacement Prosthesis) atau PORP (Partial Ossicular Replacement Prosthesis), terbuat dari bahan seperti titanium, plastik, atau keramik yang bersifat biokompatibel.

Prosedur ini terbukti efektif dalam meningkatkan pendengaran dan mengurangi gejala seperti tinitus dan vertigo dengan pemulihan yang relatif cepat.

Kegiatan ini menjadi bukti konkret kolaborasi lintas daerah dan profesi dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan, khususnya dalam bidang THT-BKL.

Masyarakat Aceh diharapkan mendapat manfaat jangka panjang dari peningkatan kapasitas layanan dan kehadiran para ahli nasional yang turut serta mengabdi di daerah.

👁 904 kali

Berita Terkait