ATLM Kota Sabang Raih Juara Lomba Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional

Kadinkes Aceh, dr. Hanif, foto bersama dan mengucapkan selamat kepada Irnawati, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di Puskesmas Pria Laot, Kota Sabang, berhasil mengharumkan nama Aceh pada Kejuaraan Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional, dan keluar sebagai juara, di Ruang Kadis, Dinkes Aceh pada Selasa Pagi (20/06).
Kadinkes Aceh, dr. Hanif, foto bersama dan mengucapkan selamat kepada Irnawati, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di Puskesmas Pria Laot, Kota Sabang, berhasil mengharumkan nama Aceh pada Kejuaraan Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional, dan keluar sebagai juara, di Ruang Kadis, Dinkes Aceh pada Selasa Pagi (20/06).

(BANDA ACEH) – Irnawati, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pria Laot, Kota Sabang, berhasil mengharumkan nama Aceh pada Kejuaraan Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional, dan keluar sebagai juara.

Lomba tersebut diikuti oleh 34 ATLM terbaik yang mewakili dari 34 Provinsi di Indonesia.

Irnawati mengatakan, Ia telah melalui berbagai tahapan hingga berhasil mengukir nama Aceh di piala bergilir pada Kejuaraan Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional yang digelar dalam rangka memperingati hari malaria sedunia 2023.

Lanjutnya, berbagai tahapan panjang tersebut, mulai dari seleksi yang dilakukan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) DWP Aceh, kemudian berhasil lolos proses kurasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, hingga berhasil membawa harum nama Aceh dan Sabang khususnya.

"Alhamdulillah, Aceh dapat peringkat pertama, disusul peringkat keduanya Kalimantan Utara, dan peringkat ketiga DIY Yogyakarta. Piala bergilirnya akan kita terima nanti pada acara puncak peringatan Hari Malaria sedunia, yang akan diserahkan langsung oleh Kemenkes RI, bapak Budi Gunadi Sadikin, di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim 15 Juni 2023 mendatang," jelasnya.

Irna berharap, Aceh dapat mempertahankan piala bergilir tersebut, dan prestasi ini menjadi contoh baik kepada para ATLM maupun tenaga medis lainnya, agar membawa nama harum Sabang dan Aceh pada umumnya, dalam berbagai ajang-ajang kesehatan lainnya.

"Dan Sabang yang merupakan daerah yang sudah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria dapat terus mempertahankannya, agar kasus malaria tidak ditemukan lagi di Kota Sabang, khususnya di masa pemeliharaan agar wisatawan yang berkunjung ke Sabang nyaman menikmati waktu liburannya," harapnya.

Penghargaan diserahkan Dirjen P2P di Kalimantan Timur

Penghargaan untuk Irnawati diserahkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Bersama Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara.

Tahun ini Aceh berhasil meraih piala bergilir nasional Kementerian Kesehatan RI terkait Mikroskopis Malaria di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada 15 Juni 2023 dalam rangka memperingati hari Malaria Sedunia (HMS).

Kejuaraan ini diperlombakan secara nasional setiap tahunnya sejak 2017 yang pernah dimenangkan oleh Provinsi Maluku Utara, dilanjutkan dengan Provinsi Lampung, Papua Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan pada tahun 2023 ini beralih ke Provinsi Aceh.

Irnawati adalah anggota tim pemeriksa malaria Aceh, bersama dengan Unicef, WHO, Dinkes Aceh, Dinkes Kota Sabang, Balai Litbangkes Aceh Kemenkes RI dan Lembaga Eijkman.

Ditempat terpisah Dr. Fahmi Ichwansyah, S.Kp, MPH yang juga Kepala Balai Litbangkes Aceh yang lembaganya akan bertransformasi menjadi Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kemenkes RI, menjelaskan bahwa Mikroskopis Malaria adalah pemeriksaan laboratorium untuk menentukan positif dan negatif malaria termasuk mendeteksi sensitifitas, spesifitas, dan keakurasi spesies malaria.

Pemeriksaan ini sangat penting untuk menegakkan diagnosis malaria di Puskesmas, klinik dan rumah sakit yang akan mendukung program pengobatan. Selain itu juga mempermudah upaya pencegahan dan surveilans malaria.

Fahmi menambahkan bahwa saat ini Balai Litbangkes Aceh bersama Dinas Kesehatan Aceh sedang melakukan surveilans malaria knowlesi di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Selatan.

Surveilans dilakukan juga di Provinsi Sumatera Utara. Malaria knowlesi adalah malaria yang disebabkan oleh plasmodium knowlesi yang berasal dari monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Pemeriksan dilakukan pada laboratorium Balai Litbangkes Aceh mencakup pemeriksaan mikroskopis dan biomolukuler.

👁 932 kali

Berita Terkait