(BANDA ACEH) -- Setiap tahun, saat musim penghujan tiba, kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat. Untuk itu penting bagi kita untuk mewaspadai DBD ini, salah satunya adalah dengan tindakan pencegahan agar dilingkungan tempat tinggal kita tidak menjadi tempat perkembanganbiakan jentik nyamuk DBD itu.
Tak terkecuali di Aceh, selama musim hujan yang dimulai Desember, Januari hingga Februari ini akan berpotensi meningkatnya kasus DBD di Aceh. Untuk itu, warga diminta terus menjaga kebersihan lingkungannya guna menghindari tumbuhnya jentik nyamuk DBD.
Hal disampaikan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Aceh, dr Iman Murahman di Banda Aceh, Kamis (8/2).
dr Iman menjelaskan bahwa jika memasuki musim hujan maka kasus penyakit DBD cenderung meningkat. Ditambah lagi ada perilaku masyarakat yang kurang menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa barang bekas seperti ban atau botol berpotensi menyimpan tampungan air, sering dibiarkan menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Aceh, dr Wahyu Zulfansyah M.Kes memaparkan bahwa dalam seminggu terakhir penderita DBD di Aceh mencapai 32 orang. Jumlah terbanyak berada di Aceh Barat Daya (Abdya) sebanyak 12 kasus, disusul Banda Aceh delapan kasus, kemudian Pidie dan Aceh Barat masing-masing tiga kasus.
Dokter Wahyu juga memaparkan, pada Januari 2019 pengidap DBD di Aceh mencapai 169 kasus dan dua di antaranya meninggal, yaitu di Nagan Raya dan Banda Aceh.
Bulan lalu Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie menjadi kawasan yang paling parah kasus DBD. Rinciannya Banda Aceh 40 kasus, Aceh Besar dan Pidie 14 kasus. Sedangkan di Abdya bulan lalu hanya ada tujuh kasus.
Dokter Iman Murahman menambahkan, dalam mengatasi DBD tidak cukup dengan dilakukan fogging (pengasapan). Namun, warga harus dilakukan adalah membiasakan pola hidup sehat dengan rutin membersihkan area rumah dan permukimannya, terutama saat musim penghujan seperti saat ini.
“Sebaiknya, warga melakukan gotong royong dulu, membersihkan lingkungan agar tidak ada genangan air dan membakar sampah, kemudian baru di-fogging. Jika terlalu banyak di-fogging juga tidak baik. Fogging itu kan ada unsur racunnya,” ungkap Iman.
Giatkan PSN dan 4M Plus
Dalam penanganan DBD ini, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 4M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan.
Program PSN , yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah, 4). Memantau wadah penampungan air dan bak sampah.
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. Setiap rumah juga dihimbau untuk punya satu orang pemantau jentik (jumantik).
Periksa wadah atau tanaman yang bisa menampung air (vas bunga, tempat minum burung, wadah penampungan air ditempat dispenser), dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. Jangan menggantung pakaian bekas pakai, memelihara ikan pemakan jentik, memasang kawat kasa pada ventilasi rumah, menanam tanaman pengusir nyamuk (selasih, serai, lavender, dan geranium), serta memakai lotion/spray antinyamuk.
PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan. (**CAL**)
👁 5072 kali