BANDA ACEH – Provinsi Aceh bakal menjadi pusat acara Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) yang akan digelar oleh PP PERHATI-KL bekerjasama PERHATI-KL cabang Aceh pada 2–9 Agustus 2025.
Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) tahun ini mengusung tema PERHATI-KL: Melangkah Untuk Sehat, Mengabdi Untuk Negeri.
Kegiatan MBKN merupakan inisiatif nasional PERHATI-KL (Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Indonesia) sebagai bentuk komitmen nyata dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional, khususnya di bidang THT-BKL.
“Transformasi layanan primer dan sekunder, peningkatan skrining gangguan telinga, serta penguatan kapasitas tenaga medis menjadi bagian penting dari kontribusi PERHATI-KL dalam pembangunan kesehatan nasional,” ujar Ketua Perhati KL Aceh, dr. Lily Setiani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. L.F (K).
Untuk menyukseskan acara ini panitia akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang dipusatkan di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Lhokseumawe, Aceh Utara dan Aceh Timur.
Lily menambahkan, kegiatan ini menyasar berbagai kalangan, mulai dari tenaga medis hingga masyarakat umum, dengan total 13 jenis kegiatan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Aceh, antara lain berupa seminar nasional, coaching klinik dan operasi pendampingan untuk kasus sulit di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Pelatihan dokter kecil bagi siswa SD Negeri 1 di Lhokseumawe, Aceh Utara dan Aceh Timur, Kaderisasi siswa sadar bising di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
Selain itu juga ada edukasi bagi ibu PKK, pelaku UMKM songket Aceh, serta dialog interaktif di RRI Banda Aceh dan Lhokseumawe.
Pencanangan Aceh Sebagai Provinsi Telinga Sehat
Masih menurut Lily, ia menjelaskan bahwa Puncak dari kegiatan ini di Aceh adalah Pencanangan Aceh sebagai Provinsi Telinga Sehat yang direncanakanan akan dihadiri oleh Gubernur Aceh yang InsyaAllah akan dilaksanakan pada Minggu (3 Agustus 2025) di Banda Aceh. Khusus untuk pencanangan Pencanangan Aceh sebagai Provinsi Telinga Sehat tema khusus yang diangkat adalah “Aceh Provinsi Telinga Sehat : Menuju Sehat Telinga dan Pendengaran 2030.”
Pencanangan Aceh sebagai Provinsi Telinga Sehat merupakan langkah strategis dalam mewujudkan target global Sound Hearing 2030, sebuah inisiatif WHO yang bertujuan menurunkan gangguan pendengaran yang bisa dicegah hingga 90% pada 2030.
Langkah ini tentu saja menuntut Komitmen nyata dari pemerintah, Peningkatan kesadaran masyarakat, Pelayanan berkualitas dan pemeriksaan rutin, Kerjasama lintas sektor dan organisasi profesi dan juga termasuk Penyediaan fasilitas pemeriksaan telinga yang memadai.
Kesehatan Telinga Itu Penting
Gangguan pendengaran adalah kondisi yang sering tak terdeteksi karena tidak terlihat secara kasat mata. Namun, dampaknya bisa sangat serius, terutama bagi anak-anak.
“Gangguan pendengaran di masa anak-anak berdampak pada seluruh aspek tumbuh kembang. Deteksi dan intervensi dini sangat penting. Jika tidak tertangani sejak dini, akan mengganggu kemampuan bicara, perkembangan sosial, hingga prestasi akademik di sekolah.” ungkap Lily lagi.
Data global menyebutkan bahwa lebih dari 1,5 miliar orang mengalami gangguan pendengaran, dan lebih dari 430 juta membutuhkan rehabilitasi.
Di Indonesia, akses terhadap layanan pendengaran masih sangat terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.
Menuju Kesehatan Masyarakat yang Inklusif
MBKN juga menjadi ajang peningkatan kompetensi para dokter spesialis THT-BKL di Aceh, sekaligus sarana untuk mempererat kerjasama antara PERHATI-KL dan pemerintah daerah. Diharapkan, kegiatan ini menjadi tonggak awal lahirnya layanan THT-BKL yang merata, berkualitas, dan inklusif.
"Dengan semangat “Melangkah untuk Sehat, Mengabdi untuk Negeri”, PERHATI-KL bertekad terus menjadi pelopor kesehatan telinga nasional dan mitra strategis pemerintah dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat, sejahtera, dan produktif", harap Ketua Perhati KL Aceh, dr. Lily Setiani, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. L.F (K), yang sehari-hari bertugas di RSUD Zaenal Abidin itu.
👁 579 kali