Perkuat Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin, Dinkes Aceh Teken Kerjasama dengan Kanwil Kemenag dan Perwakilan BKKBN Aceh

Kadinkes Aceh, dr. Munawar,Sp.OG (K) berfoto bersama dengan Kakanwil Kemenag Aceh dan Pihak BKKBN Aceh usai penandatanganan kerjasama untuk Untuk memperkuat Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin, yang berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, pada Rabu (13/11/2024).
Kadinkes Aceh, dr. Munawar,Sp.OG (K) berfoto bersama dengan Kakanwil Kemenag Aceh dan Pihak BKKBN Aceh usai penandatanganan kerjasama untuk Untuk memperkuat Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin, yang berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, pada Rabu (13/11/2024).

(BANDA ACEH) -- Untuk memperkuat Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin, Dinkes Aceh Teken Kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan perwakilan BKKBN Aceh. Penandatangan tersebut yang di wakili oleh para pihak, berlangsung di berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, pada saat pembukaan Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC dan Stunting Rabu (13/11/2024).

Kadinkes Aceh, dr. Munawar, Sp. OG (K) saat memberi kata sambutan pada acara Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC dan Stunting tersebut mengatakan jika penndatangan tersebut bertujuan  untuk memperkuat Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin.

Salah satu strategi dalam pencapaian penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat serta penguatan tata Kelola.

Untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, Kemenkes melaksanakan 4 strategi utama penyelamatan ibu dan bayi, yaitu pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir serta pada masa pasca persalinan.

"Skrining layak hamil dilaksanakan pada masa sebelum hamil, dengan melakukan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin dan pasangan usia subur tentang perencanaan kehamilan sehat dengan melakukan deteksi dini/ skrining dan pelayanan kesehatan", kata Munawar, sesaat setelah penandatanganan berlangsung.

Menurut Munawar, Pelayanan kesehatan pada masa sebelum kehamilan itu sangat penting  dalam mendukung penurunan AKI, AKB dan stunting, karena masih banyaknya calon pengantin dan PUS perempuan dengan masalah kesehatan yang berisiko jika hamil", tambah Munawar.

Kadinkes Aceh itu menyebutkan jika ada sekitar 70% catin akan hamil dalam 1 tahun pertama setelah pernikahan. "Masyarakat yang masih menganggap kehamilan kedua dan seterusnya lebih mudah dan tidak berisiko daripada kehamilan  pertama, padahal banyak juga terjadi nya AKI dan AKB di kehamilan kedua dan seterusnya. Untuk itu pentingnya melakukan perencanaan kehamilan (skrining layak hamil) sehingga dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat", jelas dr Munawar.

Kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang di rencanakan, diinginkan dan di jaga perkembangannya secara baik, sementara kehamilan yang tidak di inginkan dapat terjadi pada PUS yang tidak menggunakan kontrasepsi padahal tidak ingin hamil atau telah menggunakan kontrasepsi namun mengalami kegagalan dan akibat hubungan seks pranikah.

Kehamilan yang tidak diinginkan dapat berdampak negatif pada kondisi ibu dan anak karena dapat terjadi pengabaian kesehatan ibu dan anak, saat proses kehamilan, persalinan dan nifas, potensi pengguguran kandungan yang tidak aman, melahirkan anak yang tidak sehat dan pengabaian terhadap hak – hak anak.

"Namun banyak tantangan dalam melakukan skrining layak hamil, dimana salah satunya jumlah PUS perempuan banyak mempunyai permasalahan kesehatan. Maka dilakukan terobosan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi , dengan pengembangan dan pemanfaatan aplikasi kescatin yang di lakukan secara mandiri oleh PUS dan data akan terintegrasi ke e-kohort dan pelaksanaan dapat dilakukan di posyandu, sehingga hasil skrining akan dapat dipantau oleh petugas kesehatan di e- kohort kesehatan usia produktif  dan bagi PUS perempuan yang berisiko dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh petugas Kesehatan",tutup Kadinkes Aceh itu.

👁 703 kali

Berita Terkait