Plasmodium Knowlesi Tantangan Baru Eliminasi Malaria Di Aceh

Plasmodium Knowlesi adalah parasit dari genus plasmodium yang secara alami menginfeksi monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis). Parasit ini banyak ditemui dan sudah menyerang manusia di Asia Tenggara seperti di Sabah Malaysia, bahkan di beberapa kabupaten dan kota di Aceh sudah ditemukan seperti di Sabang, Aceh Jaya, Aceh Besar, Nagan Raya dan terakhir di Aceh Barat. Plasmodium Knowlesi ditrnasmisikan oleh nyamuk dari kelompok Anopheles leucosphyrus sebagai vektor perantara, salah satunya adalah Anopheles latens.

Parasit ini memiliki kemampuan untuk bereproduksi setiap 24 jam di dalam darah jika tidak segera dtanggulangi dapat berpotensi menyebabkan kematian. Manusia yang terinfeksi Plasmodium Knowlesi cenderung mengalami penurunan jumlah trombosit di dalam darah dan hal ini dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit tersebut. Untuk pemeriksaan atau diagnosis parasit ini dapat dilakukan pemeriksaan kesediaan darah tipis dan tebal kemudian diamati di bawah mikroskop. Penampakan dari Plasmodium Knowlesi mirip dengan Plasmodium Malariae, namun biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan secara molekuler dengan menngunakan deteksi PCR. Untuk pengobatan, penderita infeksi Plasmodium Knowlesi dapat diberi obat anti malaria berupa Artemisinin Combination Therapy (ACT) dan primakum.

Terdapat 19 kabupaten dan Kota di provinsi Aceh telah terbebas dari malaria atau yang lebih dikenal dengan eliminasi malaria ditandai dengan pemberian sertifikat oleh Menteri Kesehatan RI, namun Aceh kembali ditantang dengan ditemukannya Plasmodium Knowlesi. Kasus pertama di Aceh ditemukan di kota Sabang. Pencegahan Malaria Knowlesi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan memasang kelambu oleh masyarakat yang berkebun dihutan sejak mathari terbenam, tidur didalam kelambu dan menggunakan repelent. Hingga saat ini berdasarkan data, Plasmodium Knowlesi hanya ditularkan dari nyamuk yang menghisap darah monyet yang telah terinfeksi Malaria lalu menularkannya kepada manusia dan belum terbukti dari manusia ke manusia (MJ).

👁 3596 kali

Berita Terkait